Liputan6.com, Jakarta Meghan Markle nampak begitu memesona di hari pernikahannya bersama Pangeran Harry. Sebelumnya, banyak kabar beredar soal perancang gaun pengantin Meghan Markle. Mulai dari Erdem, Alexander McQueen, hingga Ralph & Russo. Namun ternyata Meghan Markle menjatuhkan pilihannya pada rumah mode Givenchy untuk merancang gaun pengantinnya.
Gaun pengantin The Dutchess of Sussex ini pun ditangani langsung oleh Claire Waight Keller. Meghan Markle maupun Claire terus berdiskusi hingga akhirnya menemukan desain yang tepat untuk menggambarkan gaun impian Meghan yang simple namun elegan.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Candaan Ridwan Kamil Soal Janda Saat Kampanye Tuai Kecaman, Susi Pudjiastuti Ikut Angkat Bicara
Pangeran Harry dan Meghan Markle Bakal Rilis Serial Dokumenter Baru, Ungkap Fakta di Balik Kehidupan Mewah
Pangeran Harry Kembali Tampil Sendirian Tanpa Meghan Markle, Isu Pisah Makin Santer
Di hari pernikahannya pun, Meghan Markle tampil dengan plain wedding dress yang memiliki boat neck. Meski terlihat sederhana, untuk membuat gaun ini pun dibutuhkan ketelatenan dan usaha yang keras. Di mana para pekerja berusaha keras membuat gaun ini sekaligus menjaga gaun dan veil panjang tetap terlihat putih. Bagaimana caranya?
Advertisement
Alasan mencuci tangan setiap 30 menit sekali
Dikutip dari The Sun pada Senin (21/5/2018) bahwa para pekerja dari rumah mode Givenchy harus mencuci tangan mereka setiap 30 menit sekali dalam pengerjaan gaun ini. Hal ini dilakukan untuk menjaga putihnya gaun dan veil tetap terjaga hingga hari pernikahan.
Clare pun menuturkan bahwa penetapan aturan mencuci tangan setiap 30 menit sekali bagi para pekerjanya ini ada alasannya. Menurutnya selama pengerjaan, bisa saja tangan para pekeja menimbulkan minyak karena keringat. Ketika mereka mengerjakan sesuatu yang murni, putih, dan bersih, maka kebersihannya pun juga harus dijaga. Sehingga tetap putih.
Advertisement
Veil dengan bunga dari 53 negara Persemakmuran
Veil putih Meghan Markle sendiri memiliki hand embroidered berbentuk bunga dari 53 negara Persemakmuran. Untuk itu, para pekerja diharuskan mematuhi aturan ketat untuk selalu mencuci tangan mereka agar tidak mengotori veil sepanjang lima meter itu. Para pekerja pun akhirnya menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat veil berbahan sutra tulle.
Pola bunga yang dibuat pada veil menggunakan benang sutra dan organza. Dan lagi-lagi para pekerja harus mencuci tangan mereka setiap 30 menit sekali untuk mencegah kotoran menempel pada aksesoris putih.
"Setiap bunga dikerjakan secara merata, dalam tiga dimensi untuk menciptakan desain yang unik dan halus. Para pekerja menghabiskan ratusan jam dengan teliti menjahit dan mencuci tangan mereka setiap 30 menit sekali untuk menjaga tulle dan benang yang masih asli," ujar pihak Givenchy.