Liputan6.com, Jakarta Beberapa hubungan cinta dilengkapi dengan perilaku yang tidak logis. Mungkin Anda pernah mengalami atau mendengar sendiri bahwa beberapa orang rasanya sulit sekali meninggalkan hubungan cinta yang menguras emosi, baik secara verbal maupun fisik.
Pertanyaannya adalah mengapa? Faktanya, memiliki masa lalu dengan penganiayaan dan penelantaran dapat berkontribusi pada toleransi seseorang terhadap pelecehan verbal maupun emosional dalam hubungan cinta.
Baca Juga
Namun, ada faktor lain yang membuat seseorang mengabaikan peringatan besar akan pelecehan di dalam hubungan cintanya, bahkan setelah ia sendiri menyadari hal tersebut. Dilansir dari yourtango.com, Senin (28/5/2018), salah besar jika Anda menganggap bahwa pelecehan dalam hanya dialami oleh orang-orang dengan latar belakang yang sulit, kurangnya pendidikan, dan sedang berjuang dalam karier.
Advertisement
Â
Â
Alasan Banyak Orang Bertahan di Hubungan Cinta yang Kasar
Toleransi seseorang terhadap pelecehan sebenarnya berhubungan dengan teori pikiran. Hal ini mengacu pada serangkaian asumsi, keyakinan, dan prediksi tentang perilaku orang lain.
Seberapa akuratnya teori pikiran seseorang akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk perilaku yang dihadapinya di masa kecil, dan hubungannya di masa depan. Jika Anda sering dihadapkan atau mendapatkan perilaku aneh dan tidak dapat diprediksi saat anak-anak, maka kemungkinan besar Anda juga akan melihat perilaku semacam ini sebagai hal yang normal, membuat prediksi yang salah tentang orang lain.
Seseorang dengan gaya keterikatan yang aman lebih cenderung memiliki teori pikiran yang sangat akurat, ia dapat membuat prediksi tentang perilaku orang lain yang bertindak cukup rasional. Intinya, ketika Anda sedang terpapar perilaku seseorang yang tidak mengikuti pola logis, asumsi, keyakinan, dan prediksi, maka Anda juga pasti tidak dapat diandalkan.
Advertisement
Alasan Banyak Orang Bertahan di Hubungan Cinta yang Kasar
Perilaku verbal yang tidak logis dapat ditunjukkan dengan tampilan yang manis, tetapi seperti monster ketika tidak ada siapa pun, kecuali jika sedang memiliki keinginan tertentu. Orang-orang ini mengekspresikan kemarahannya yang tidak biasa ini hanya pada mereka yang telah dirugikan secara serius.
Orang-orang ini dapat berubah dari suasana hati yang netral menjadi marah dalam hitungan detik saja. Mereka menyalahkan pasangannya untuk hal-hal yang sebenarnya di luar kontrol, bahkan terkadang atas perilaku kasar mereka sendiri.
Inilah yang kemudian membuat otak bawah sadar Anda cenderung mengesampingkan perilaku tidak logis sebagai kasus satu kali dan terus menerapkan teori tersebut sebagai sesuatu yang akurat. Hal yang benar adalah orang-orang ini tidak akan mengikuti skema perilaku normal.
Jadi, lain kali Anda sedang bertanya-tanya mengapa banyak orang bertahan dalam hubungan cinta yang kasar, jawabannya adalah karena teori pikiran mereka tentang perilaku yang akurat telah bergeser. Untuk menjaga diri sendiri dari hubungan cinta yang menguras emosi, maka sebaiknya sadari peringatan dini pada awal hubungan.