Liputan6.com, Jakarta Siapa yang suka dengan putus cinta? Namun pertengkaran yang dialami oleh pasangan dalam hubungan cinta kerap tak terhindarkan dan membuat hubungan cinta kandas. Dilansir dari huffingtonpost.com, Rabu (30/5/2018), pasangan biasanya akan bertengkar tentang beberapa hal di bawah ini, sebelum akhirnya putus cinta.Â
1. Pertengkaran tentang hubungan seks
Baca Juga
Kebanyakan hubungan cinta tidak bertahan karena kehidupan seks yang tak harmonis. Ketika Anda dan pasangan mulai meletakkan seks di belakang beberapa hal lainnya dalam hubungan, maka ini akan memicu argumen.
Advertisement
Seseorang yang mengeluhkan tentang hubungan seksnya dengan pasangan sebenarnya sudah tidak dapat diterima lagi. Jika pasangan Anda menyerah untuk melakukan usaha mengatasi keintiman yang semakin memudar, maka itu adalah tanda dari kandasnya hubungan cinta atau perpisahan.
2. Pertengkaran karena jenuh atau bosan
Dalam hubungan cinta jika Anda dan pasangan cenderung menggali kenangan negatif, ini bukan pertanda yang baik.
Kenangan positif yang mulai memudar adalah sinyal bahwa pasangan tersebut secara emosional sudah mulai menjauhkan diri dari satu sama lain. Untuk menyelamatkan hubungan dari putus cinta, pasangan harus mengingatkan diri sendiri tentang masa-masa indah, menggeser perspektif dan pikiran untuk lebih optimis.
Â
Â
3. Permintaan maaf tanpa penyesalan
Permintaan maaf seharusnya dilakukan dengan tulus, namun jika pasangan meminta maaf tanpa penyesalan, ini hanya bentuk penghinaan dan merendahkan. Upaya perbaikan yang gagal adalah tanda lain dari kemungkinan putus cinta.
4. Hiperbola
Apapun masalah yang terjadi dalam hubungan cinta, menggunakan generalisasi atau kata-kata menuduh cenderung mengarah pada kebencian dan pertengkaran yang lebih besar.
5. Pergi begitu saja ketika terjadi pertengkaran
Ketika pasangan Anda tidak mau terlibat atau menyelesaikan konflik, ini hanya akan membesarkan masalah. Terkadang, seseorang memang memerlukan waktu, namun ia harus bersedia kembali dan menyelesaikannya.
Advertisement
6. Egois
Sebuah studi di tahun 2015 yang dilakukan oleh University of Alberta menunjukkan bahwa pasangan dalam hubungan cinta yang seimbang cenderung memiliki kepuasan hubungan yang lebih tinggi dan lebih banyak seks, dibandingkan pasangan yang tidak membagi-bagikan tugas mereka. Menurut para ahli, masalah tentang tugas rumah tangga cenderung akan sampai pada pembahasan lain yang lebih mendalam.
7. Tidak ada lagi pertengkaran
Berakhirnya pertengkaran juga bisa menjadi tanda dari putus cinta. Ini hampir seperti perpisahan secara emosional, karena Anda sudah berhenti peduli.