Liputan6.com, Amterdam - Salah satu perusahaan e-commerce perjalanan terbesar di dunia, Booking.com bermula dari sebuah start up kecil.
Kala itu, pada 1996, saat internet belum berkembang seperti sekarang dan world wide web masih berusia balita, Geert-Jan Bruinsma membuat situs perjalanan pertama di dunia, Bookings.nl -- cikal bakal Booking.com.
Tujuannya, untuk memudahkan para turis asal Belanda untuk mencari akomodasi di seluruh dunia.
Advertisement
Seiring waktu, Booking.com berkembang menjadi perusahaan global, di bawah kepemilikan Booking Holdings dari Amerika Serikat.Â
Situs Booking.com kini memiliki lebih dari 1.534.024 properti di 226 negara di dunia. Tak hanya hotel, melainkan juga hostel, apartemen, rumah perahu, homestay, bungalow, bahkan iglo.
"Booking.com sudah berdiri sejak 1996, kami adalah yang pertama di dunia," kata Chief Executive Officer (CEO) Booking.com, Gillian Tans di kantor pusatnya di Amsterdam, beberapa waktu lalu.Â
Ia menambahkan, sebelum era pemesanan akomodasi lewat internet, para wisatawan kesulitan untuk memilih hotel sesuai selera dan kebutuhan. Informasi yang tersedia tak banyak, hanya lewat brosur. Kendala bahasa pun jadi momok. Â
Meski bisnisnya telah mengglobal, Booking.com tetap memertahankan kantor pusatnya di Amsterdam. Mayoritas karyawannya bekerja di ibu kota Belanda itu.
Menurut Gillian Tans, dengan bekerja bersama, para karyawannya yang berasal dari berbagai budaya akan menciptakan sebuah kultur yang unik.Â
Suasana kantor pun dibuat sedemikian rupa agar bisa menghasilkan ide-ide kreatif. Ruang rapat di rooftop gedung, area bermain, perpustakaan, dan ruangan yang menyenangkan. Kopi, camilan, dan buah disediakan gratis di hampir di setiap sudut ruangan.Â
Kantin menjadi favorit para karyawan. Makanan berlimpah, termasuk yang halal, disediakan secara prasmanan. Para karyawan cukup membayar sekitar 2 euro sekali makan plus minuman -- sangat murah dibandingkan harga rata-rata paket makan siang di Amsterdam yang sekitar 5 euro tanpa minum.
Makanan di kantin pun jauh bervariasi dari hidangan khas Belanda yang mayoritas terdiri dari tiga hal: susu, keju, dan roti.  Â
Di area kantin juga disediakan kedai kopi. Harga rata-rata untuk kopi dan penganan adalah 50 sen. Penasaran dengan suasana kantor pusat Booking.com di Belanda?
Â
Saksikan videonya di bawah ini:
Â
3 Fakta Menarik Booking.com
1. Dipimpin Seorang Perempuan
Booking.com dipimpin oleh seorang perempuan. Gillian Tans, namanya, menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Perempuan 47 tahun itu bahkan menjadi salah satu CEO dengan bayaran termahal di travel industry.
Saat bergabung dengan Booking.com pada 2002, perusahaan itu masih terhitung start up kecil.
Namun 16 tahun kemudian, di bawah kepemimpinannya, Booking.com menjelma menjadi perusahaan raksasa dengan lebih dari 17 ribu karyawan dan kantor di 198 negara di seluruh dunia.
"Kami bukan hanya perusahaan teknologi, namun kami sangat memperhatikan apa yang diinginkan pelanggan," kata dia.
Meski menempati jabatan puncak di sebuah perusahaan global, Tans memilih bersepeda ke kantornya dan makan bersama karyawan lainnya di kantin.
2. Keberagaman Menjadi Visi
Keberagaman menjadi visi Booking.com. "Karyawan kami punya 130 kewarganegaraan, 100 di antaranya ada di sini, di Amsterdam," kata Gillian Tans.
Tak hanya itu, Tans menambahkan, lebih dari 50 persen pegawainya adalah perempuan. Dan, ia aktif mengampanyekan pemberdayaan perempuan dalam bidang teknologi.
"Perempuan berani untuk keluar dari zona nyaman, mengambil risiko lebih. Menurut saya, perempuan harus punya role model dan saling membantu satu sama lain."
Keberagaman juga diwujudkan di situs Booking.com. Selain alternatif akomodasi yang beragam, juga menggunakan lebih dari 40 bahasa, dan memungkinkan transaksi dalam berbagai mata uang untuk memudahkan pelanggan.
Booking.com juga terus menyediakan layanan pelanggan yang bisa diakses dalam berbagai macam bahasa.
3. Fokus di 5 Negara, termasuk Indonesia
Booking.com kini sedang fokus mengembangkan pasar di lima negara, yakni Indonesia, China, Jepang, Meksiko, dan India.
Gillian Tans mengatakan, permintaan akomodasi di Indonesia terus meningkat, tak hanya dari wisatawan asing, tapi juga turis domestik.
Booking.com kini memiliki 17.163 akomodasi di Indonesia, dalam 21 tipe.
Perusahaan tersebut juga membuka tiga kantor di Indonesia, yakni di Jakarta, Bali, dan Yogyakarta.
"Booking.com ingin memfasilitasi orang Indonesia ke luar negeri dan menarik para pengunjung global ke Indonesia," kata Tans.
Untuk itulah sejumlah investasi dikeluarkan untuk memperbesar pasar di Indonesia. Namun, ia belum mau mengungkapkan nilainya.
Product Performance Manager Booking.com untuk Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina, Sara Elorza mengungkapkan pihaknya menggandeng sejumlah perusahaan lokal, salah satunya Go-Jek. "Poin Go-Jek bisa digunakan untuk mendapatkan diskon dari Booking.com," kata dia.
Metode pembayaran lewat transfer ATM kini juga dimungkinkan untuk pengguna Booking.com di Indonesia.
Â
Advertisement