Sukses

Dimention Data dan Cisco Kembangkan Teknologi Anti-Perburuan di Afrika

Data Great Elepant Census mengungkapn, populasi gajah di padang rumput menurun hingga 30 persen antara tahun 2007–2014, yang berarti hanya sekitar 144.000 ekor.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan teknologi global, Dimension Data dan Cisco, baru-baru ini mengumumkan pengembangan program anti-perburuan bertajuk “Connected Conservation” ke Zambia, Kenya, dan Mozambik demi melindungi satwa langka badak, serta membantuk perlawanan terhadapa peningkatan perburuan gajah di padang sumput Afrika. Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (30/5/2018), program pengembangan ini dilakukan setelah sukses pada program perdana dalam menginstal beberapa teknologi tercanggih di dunia untuk membantu pelestarian cagar alam yang bersebelahan dengan Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan.

Semenjak teknologi “Connected Conservation” dipasang ke dalam cagar alam pada November 2015, jumlah perburuan badak telah mengalami penurunan hingga mencapai 96 persen. Pada tahun 2017, tidak ada satu pun badak yang diburu dalam cagar alam tersebut.

Ratusan pemasok dan kontraktor, staf, pihak keamanan serta turis keluar dan masuk cagar alam dan taman nasional di seluruh dunia setiap harinya. Kegiatan manusia di lingkungan ini kerap tidak dimonitor karena cagar alam tersebut berada di lokasi yang cukup jauh dengan infrastruktur IT dan kontrol akses yang lemah, proses keamanan manual serta komunikasi yang sangat terbatas.

Terkait hal ini, Bruce Watson, Dimention Data Group Executive mengatakan, banyak perusahaan yang berkomitmen melindungi satwa melalui inisiatif yang cenderung reaktif, salah satunya adalah dengan memotong cula dan memasukkan sensor ke dalam cula tersebut. Namun sayang, menurut Bruce, permasalahan yang dihadapi dari program tersebut adalah saat penjaga cagar alam tiba di lokasi, satawa tersebut sudah terbunuh dalam keadaan cula dan gading sudah dicuri.

Dengan model “Connected Conservation”, teknologi ini dirancang untuk secara aktif melindungi area tersebut dari manusia. Satwa tidak akan tersentuh dan mereka akan secara bebas berkeliaran dengan didukung teknologi serta orang dan perangkat canggih untuk melindunginya.

Cisco dan Dimension Data memiliki visi untuk mengulangi kesuksesan yang telah dicapai di Afrika Selatan, Afrika dan area global untuk melindungi segala jenis satwa langka termasuk singa, trenggiling, gajah, harimau di India dan Asia, dan juga hiu dan ikan pari di lautan. Proyek berikutnya sudah berjalan di sebuah taman nasional yang belum memiliki nama di Zambia. Program ini selanjutnya akan diterapkan pula di Kenya kemudian Mozambik dengan fokus untuk melindungi satwa gajah.

 

2 dari 3 halaman

Laporan Great Elepant Census

Berdasarkan laporan “Great Elephant Census (GEC)” tahun 2016 yang dirilis perusahaan asal Seattle, Vulan Inc., serta diprakarsai oleh penyandang dana serta jaringan perusahaan dan inisiatif dari co-founder Microsoft Paul G. Allen, populasi gajah di padang rumput menurun hingga 30 persen antara tahun 2007–2014, yang berarti hanya sekitar 144.000 ekor. Angka rata-rata penurunan mencapai 8 persen per tahun, dengan faktor utama yaitu perburuan. Di Zambia sendiri, jumlah gajah hanya tersisa 21.758 ekor, dengan 85 persen rasio yang mati di Taman Nasional Siomi Ngwezi, 3 persen sisanya di Zambia dan penurunan jumlah yang cukup signifikan di sepanjang Sungai Zambezi.

Penelitian tersebut juga mengungkap antara 4.000 – 6.000 pelaku pemburuan tersebut merupakan warga sekitar wilayah “The Game Management Aeras (GMAs). Angka itu mencakup para nelayan yang melakukan aktivitas dengan memasuki wilayah cagar alam tersebut. Sebuah ruang kendali untuk unit pasukan air khusus Zambia sedang dibangun untuk mengawasi kegiatan operasional di seluruh danau dan taman, serta sebuah perahu motor akan dikhususkan untuk membantu proses pencegahan tindak perburuan terhadap satwa di wilayah tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Aksi Nyata

Beberapa perlengkapan lain yang disebarkan di Zambia meliputi:

Memperbaiki kamera pendeteksi panas yang terpasang di tiang radio yang mampu memberikan batasan yang permanen di garis perimeter. Kamera-kamera tersebut dapat memindai gerbang masuk dan keluar serta diawasi oleh petugas yang berjaga di ruangan kontrol.

CCTV yang memiliki kemampuan analisa akan dipasang untuk menciptakan gambaran virtual yang secara otomatis mendeteksi pergerakan dari para nelayan dan perahu di wilayah perairan. Selain itu, petugas taman nasional dapat melakukan analisa terhadap data dan membuat pola dari sebuah pergerakan, juga sebagai penanda terhadap operator ketika menemukan aktivitas yang melewati batas pada saat malam hari.

Fasilitas Wi-Fi luar ruang juga akan dipasang pada tiang-tiang radio sehingga perangkat dan kamera pendeteksi panas yang digunakan para penjaga dan tim keamanan dapat dilihat dan dibagikan langsung, serta petugas dilapangan dapat langsung terkoneksi dan berkomunikasi tanpa terganggu oleh para pemburu.

“Kami juga melakukan kerjasama dengan pihak berwenang lokal dan komunitas memancing di Zambia untuk mengeluarkan sistem perizinan kegiatan memancing digital terpusat yang dapat memonitor individu yang mengaku sebagai nelayan namun ternyata adalah pemburu,” ujar Watson.

Sementara itu, Cisco Senior Vice President and Chief Marketing Officer, Karen Walker mengatakan, teknologi telah memberikan kita kemampuan untuk mengubah dunia, bukan besok, bukan suatu hari, namun saat ini. Cisco mendedikasikan waktunya untuk membuat perubahan dengan cara menghubungkan dunia dan melindungi satwa tertua serta langka dengan beberapa konektivitas teknologi yang mutakhir.

“Melalui kerjasama dengan Dimension Data, kami telah membangun jaringan aman dan terpercaya yang mampu beroperasi hingga 24 jam setiap hari di seluruh cagar alam yang berada di Afrika Selatan dan Afrika. Kami dengan ini sangat bangga menjadi bagian dari pengembangan “Connected Conservation” di Afrika, untuk menyelamatkan satwa-satwa yang hampir punah," ungkap Karen.

Watson menambahkan, melalui kerjasama dengan Cisco ini, visi perusahaan adalah untuk menghilangkan segala bentuk jenis perburuan global melalui inovasi teknologi yang tiada henti untuk melindungi spesies yang mudah diserang di banyak negara.

 

Simak juga video menarik berikut ini: