Liputan6.com, Jakarta Berbeda dari seniman pada umumnya, seorang seniman Palestina, Majdy Abu Tagiyya, menciptakan karya seni dari selongsong peluru dan mortir yang ditembakan tentara Israel ke Jalur Gaza.
Seperti yang dikutip dari laman Middle East Monitor, Selasa (5/6/2018), Majdy mengatakan, dirinya hanya ingin mengirim pesan damai kepada semua orang di duniam melalui karya seni yang dihasilkannya.
Baca Juga
“Orang-orang Gaza bukanlah teroris, mereka sama seperti Anda orang yang juga mencintai kedamaian,” ungkap Majdy.
Advertisement
Karya Mengagumkan
Sang seniman Palestina itu mengumpulkan bahan-bahan sisa peluru yang ditembakan ke demonstran di tempat bekas konflik, selain juga didapatnya dari dokter. Bahkan tak hanya peluru, dirinya juga memanfaatkan barang-barang rumah tangga yang menjadi sasaran mortir Israel, seperti kompor gas portabel hingga panci.
Karya-karya Majdy kerap bernada protes terhadap tindakan tentara Israel. Dirinya pernah ‘menyentil’ tentara Israel dengan membuat patung sebagai bentuk empati atas terbunuhnya seorang jurnalis saat sedang meliput konflik di Gaza.
Karya seni tersebut menampilkan jaket anti-peluru dengan tulisan putih di atasnya menyerupai kata “PERS”.
Advertisement
Seni untuk Perdamaian
“Melalui karya seni yang saya buat, Anda dapat melihat tingkat kesengsaraan yang diderita oleh orang-orang Gaza. Kami adalah manusia. Kami ingin memberitahu orang lain bahwa kami juga manusia, kami saudara-saudaramu dalam kemanusiaan. Ini adalah pesan saya kepada dunia, kami juga orang-orang yang ingin hidup,” ungkap Majdy.
Tinggal di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza, membuat sang seniman perlu berjuang untuk bertahan hidup dan mencari nafkah dari karya-karya seni yang dihasilkannya.
Simak juga video berikut ini: