Sukses

Cinta Pandangan Pertama Akan Berakhir dengan Hubungan Seperti Apa?

Sebenarnya seperti apa hubungan yang didasarkan dari cinta pada pandangan pertama? Simak di sini penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta Tidak bisa dipungkiri bahwa cinta pada pandangan pertama memang terasa menyenangkan. Namun, apa artinya bagi sebuah hubungan?

Cinta pada pandangan pertama tampaknya menjadi cara yang bagus untuk mengidentifikasikan sosok pasangan sebagai calon jodoh. Faktanya, kimia seksual yang terjadi secara instan atau ketertarikan tersebut sebenarnya tidak begitu hebat.

Jika Anda ingin membangun sebuah hubungan cinta yang hebat dengan komitmen, maka jatuh cinta kepada seseorang yang hanya memiliki aspek menarik secara seksual benar-benar tidak akan membuat hubungan tersebut bertahan untuk jangka panjang.

Cinta pada pandangan pertama karena ketertarikan seksual yang instan tidak dapat membuat dua orang bertahan dalam hubungan cinta jangka panjang, karena mereka tidak mengetahui apa pun satu sama lain, seperti dilansir dari yourtango.com, Minggu (24/6/2018).

 

 

2 dari 3 halaman

Hubungan dari cinta pada pandangan pertama akan seperti apa?

Seks memang menjadi bagian penting dari setiap hubungan cinta, membantu Anda menjadi lebih dekat, dan memperdalam hubungan. Hubungan emosional tanpa ketertarikan seksual justru sering menyebabkan ketidakpuasan dalam hubungan cinta jangka panjang.

Namun, ketertarikan instan juga dapat menyebabkan perilaku impulsif. Daya tarik dapat mengesampingkan pertimbangan lain tentang kompatibilitas.

3 dari 3 halaman

Hubungan dari cinta pada pandangan pertama akan seperti apa?

Sebuah hubungan cinta seharusnya membantu Anda dan pasangan saling memecahkan masalah, berbagi visi tentang masa depan, dan memberi dukungan. Ketertarikan instan juga dapat memberikan dorongan ego yang luar biasa, satu waktu Anda akan merasa sangat diinginkan, satu waktu lainnya, ketika ketertarikan itu hilang, perasaan akan berubah mengerikan.

Batas seringkali dilanggar ketika Anda mengalami ketertarikan instan, tidak meluangkan waktu untuk menilai situasi, dan sosok pasangan sepenuhnya. Reaksi kimia dan hormonal mengesampingkan pemikiran logis.