Sukses

Shurijo Castle, Saksi Bisu Megahnya Kerajaan Ryukyu di Okinawa

Berkunjung ke Okinawa, jangan lewatkan untuk mampir ke Shurijo Castle.

Liputan6.com, Jakarta Okinawa menjadi wajah lain dari turisme Jepang. Jika banyak orang Indonesia beranggapan pariwisata Jepang hanya Tokyo, Kyoto, dan Osaka, Anda perlu mengunjungi Okinawa, karena salah satu daerah di selatan Jepang ini menawarkan pariwisata Jepang yang berbeda. Selain punya banyak pantai yang menawan, Okinawa juga menyimpan segudang wisata heritage, salah satunya adalah Shurijo Castle. Berlokasi di 1-2Kinjo-Cho, Shuri, Naha City, Okinawa, benteng kebanggaan masyarakat Jepang ini merupakan bangunan peninggalan Kerajaan Ryukyu dan dahulu menjadi pusat bagi kerajaan tersebut. Secara umum arsitektur Shurijo Castle merupakan perpaduan antara Cina dan Jepang.

Ai Munakata, salah seorang dari guide tourism Okinawa kepada Liputan6.com mengatakan, pengaruh Cina pada bangunan benteng dapat dilihat dari adanya ornamen naga dan warna merah yang identik dengan Cina. “Bagian atas bangunan utama Shurijo Castle itu ada ornamen kepala naga, itu identik dengan arsitektur Cina,” ungkap Ai. Secara utuh ada 14 bangunan peninggalan sejarah di dalam Shurijo Castle, dan tiap pengunjung digiring untuk menjelajahi satu demi satu bangunan tersebut untuk mendapatkan gambaran utuh tentang Kerajaan Ryukyu.

2 dari 3 halaman

Menyusuri Shurijo Castle, Menemukan Semangat Orang Jepang yang Tak Pernah Mati

Bagian pertama adalah Kankaimon Gate, ini adalah gerbang paling depan Shurijo Castle. Terdapat dua shashi lion pada sisi kiri dan kanan pintu gerbang. Shashi lion sendiri menjadi ciri khas yang menandakan perpaduan antara arsitektur Jepang dan Cina. Dari Kainkamon Gate, pengunjung akan hadir di Zuisenmon Gate untuk kemudian bertemu dengan bangunan petilasan berupa kolam pemandian yang bernama Ryuhi.

Dari penjelasan itu, pengunjung akan masuk ke Roukokumon Gate, konon di tempat ini para pejabat yang ditandu dan hendak bertemu raja akan diturunkan di gerbang ini sebagai tanda penghormatan.Masuk dari gerbang tersebut, pengunjung akan menemukan benda antik bernama Nichiei-dai, yang setelah diusut merupakan jam matahari.“Orang-orang Kerajaan Ryukyu sangat cerdas, salah satunya diimplementasikan dalam pembuatan jam matahari ini, untuk menggantikan jam air yang sudah ada sebelumnya,” ungkap Ai.Pengunjung kemudian secara berturut-turut akan memasuki Koufukumon Gate dan Houshinmon Gate. Houshinmon Gate punya tiga pintu utama yang penggunaannya khusus bagi keluarga bangsawan dan raja.

3 dari 3 halaman

Menyusuri Shurijo Castle, Menemukan Semangat Orang Jepang yang Tak Pernah Mati

Pada lokasi selanjutnya terdapat lonceng besar peninggalan 1458. Jika dilihat lebih teliti, pada lonceng ini tertulis sebuah kalimat yang menekankan semangat perdagangan, persahabatan, dan kemakmuran Kerajaan Ryukyu.Setelah lonceng, ada beberapa bangunan lain yang perlu dikunjungi, antara lain Kyo-no-uchi, Iri-no-Azana, Kobikimon Gate, sebelum akhirnya tertuju pada tempat ibadah yang disebut dengan nama Suimui Utaki.

Untuk bisa masuk dan menemukan kekayaan budaya Kerajaan Ryukyu ini, wisatawan hanya perlu merogoh kocek 820 Yen atau sekitar Rp102.500 untuk dewasa dan 310 Yen atau sekitar Rp38.000 untuk anak-anak.Banyak souvenir menarik seputar Kerajaan Ryukyu yang dijual di outlet di dalam kompleks Shurijo Castle. Tak hanya itu, wisatawan muslim juga tidak perlu takut tak dapat makanan halal. Pasalnya Restaurant Suimui yang ada di dalam kompleks wisata ini menawarkan beragam makanan halal dengan harga yang relatif terjangkau.