Sukses

Menyusuri Kokusai Street, Surga Wisata Belanja di Okinawa Jepang

Jika Yogyakarta punya Jalan Malioboro, maka Okinawa punya Kokusai Street atau Kokusai Dori yang dalam bahasa Indonesia berarti Jalan International.

Liputan6.com, Jakarta Jika Yogyakarta punya Jalan Malioboro, maka Okinawa punya Kokusai Street atau Kokusai Dori yang dalam bahasa Indonesia berarti Jalan International. Berlokasi di pusat Kota Naha, jalan sepanjang 1,6 kilometer ini menjadi destinasi wisata belanja utama di Okinawa.

Kokusai Street sendiri punya sejarah keberadaan yang panjang, pada masa perang dunia II kawasan ini menjadi salah satu area terparah yang terkena dampak perang, namun kegigihan masyarakatnya membuat kawasan ini dapat dengan mudah merecovery dirinya, yang membuat kehidupan semakin berkembang hingga saat ini.

Di sepanjang Kokusai Street, wisatawan bisa menemukan beragam toko souvenir yang menjual berbagai jenis kerajinan tradisional masyarakat Okinawa, mulai dari figura shisha lion sampai pakaian Bin-gata.

 

2 dari 3 halaman

Kesan Tradisional

Tak hanya itu, kesan tradisional Kokusai Street juga terlihat dari restoran yang ada di sepanjang jalan. Berbagai restoran tersebut menyajikan menu khas Okinawa, termasuk menu halal untuk wisatawan muslim, seperti chicken grill, soba noodle, hingga tempura sambil ditemani tari-tarian tradisional yang menggambarkan kebudayaan asli Okinawa. Salah satu restoran paling hits di Kokusai Street adalah Sui-ten-rou.

Menurut pantauan tim Travel Liputan6.com dalam trip bersama Okinawa Convention and Visitors Bereau dan Jetstar, meski sangat tradisional, Kokusai Street tidak anti dengan kesan modern. Beberapa produk fashion, kosmetik, dan benda-benda unik juga bisa Anda temukan di tempat ini.

 

3 dari 3 halaman

Wisata Belanja

Semua toko dan restoran di Kokusai Street hanya menerima uang Yen. Namun pelancong asal Indonesia tak perlu khawatir, pasalnya di beberapa titik sepanjang Kokusai Street ada Anjungan Tunai Mandiri internasional, yang bisa diambil menggunakan kartu ATM Indonesia berlogo Mastercard, Maestro, Cirrus, dan Visa.

Yang perlu dicatat adalah, tiap transaksi pengambilan uang Yen di ATM akan dikenakan pajak yang sekitar 20 persen. Jika Anda menarik uang 1.000 Yen, maka Anda akan langsung dikenakan pajak sebesar 216 Yen.

Terkait pajak yang besar, Anda juga perlu ekstra hati-hati saat berbelanja. Kebanyakan harga yang terpampang di toko belum termasuk pajak. Meski demikian, ada beberapa toko yang membebaskan biaya pajak kepada wisatawan. Bahkan beberapa di antaranya memberikan potongan harga khusus bagi wisatawan. Dengan syarat Anda hanya perlu menunjukkan paspor dan berbelanja minimal 5.000 Yen.