Liputan6.com, Jakarta Masih ingat kisah pendaki yang ditinggal oleh rombongannya ke puncak gunung lantaran salah satu pendaki kena hipotermia. Peristiwa itu terjadi di Gunung Bawakaraeng, Sulawesi.
Ya, hiportemia menjadi salah satu tantangan saat mendaki. Apalagi bagi mereka yang pemula dan tidak mengetahui medan mendaki.
Dikutip liputan6.com, Jumat (22/6), mengatakan bahwa hipotermia merupakan keadaan yang terjadi ketika tubuh kehilangan suhu panas lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk menghasilkan suhu panas itu sendiri.
Advertisement
Jadi, biasanya pada suhu normal tubuh berkisar antara 36,5–37,2 derajat Celcius. Pada kondisi hipotermia, suhu tubuh bisa turun secara drastis hingga di bawah 35 derajat Celcius. Hal itu bisa berpengaruh kepada organ jantung, paru, sistem saraf dan berbagai organ tubuh lainnya.
Bila keadaan hipotermia tidak segera ditangani, tentu dapat terjadi kegagalan fungsi jantung dan peredaran darah, maupun sistem pernapasan yang pada akhirnya dapat berujung pada kematian.
Sebagian orang percaya bahwa para pendaki yang kena hipotermia dikarenakan kurangnya persiapan saat mendaki.
Jangan takut, bagi kamu yang ingin mendaki namun pemula, ada yang perlu dipersiapkan. Apa saja itu? berikut ulasannya.
Fisik dan mental
Mempersiapakan fisik dan mental sebelum mendaki menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Ini sangat penting. Pasalnya, kamu akan berjalan lebih jauh dari biasanya dan akan terjaga lebih lama dari biasanya.
Lakukan latihan sederhana 1-2 bulan sebelum mendaki. Sebagai contoh, kamu bisa latihan fisik push up, lari, sit up, dan pull up. Lakukan hal itu secara rutin, minimal sehari selama 30 menit.
Setelah latihan fisik kamu juga persiapkan mental. Biasanya, saat mendaki gunung cuaca tak menentu. Bisa sesekali hujan deras, bahkan panas menderang.
Nah, Kamu harus berpikir bagaimana caranya mengatasi keadaan tersebut agar kamu tetap aman dan nyaman. Kamu bisa memotivasi diri sendiri agar badanmu tetap mau bergerak. Suhu gunung sangat dingin pada malam hari. Semakin kamu malas bergerak, ingat, risiko terkena hipotermia semakin besar.
Mengetahui seluk beluk tentang Gunung pendakian
Sebelum kamu mendaki alangkah baiknya mengetahui tentang gunung yang bakal dijadikan pendakian. Dengan teknologi yang semakin canggih, kamu tinggal browsing mengenai gunung tersebut.
Mulai dari jalur pendakian, medan jalur, dan pos tentang gunung tersebut. Dengan begitu, akan memudahkan kamu saat melakukan pendakian. Ingat, Jangan pilih jalan dengan jalur yang curam.
Siapkan peralatan mendaki gunung
Mendaki gunung bukan hal yang sepele. Kamu perlu menyiapkan beberapa peralatan mendaki, seperti tas carrier, matras, nesting, kompor, jaket, mantel, sleeping bag, kaos kaki, sepatu gunung, dan peralatan makan.
Mendaki gunung adalah belajar mengenai bertahan dengan alam. Maka dari itu, peralatan tersebut sangat penting saat mendaki gunung. Selain itu, menyiapkan air minum dan makanan juga menjadi hal penting saat mendaki gunung. Utamakan bahan makanan berkarbohidrat tinggi karena kamu butuh energi cukup besar selama pendakian
Setidaknya, dengan peralatan dan latihan yang cukup bisa menghindarkan kamu dari hipotermia.
Nah, bagi kamu yang belum mempunyai peralatan mendaki, bisa didapatkan di outlet outdoor terdekat. Kalau pun tidak punya waktu, kamu bisa di situs jual beli online. Semuanya lengkap, Tokopedia misalnya.
Di sana, beragam peralatan mendaki tersedia pada situs tersebut. Kamu bisa lihat harga sleeping bag atau mencari tas ransel gunung berkualitas.Â
Sudah siap untuk mendaki gunung!
Â
Â
(ADV)