Liputan6.com, Jakarta Rasanya sudah tidak perlu dijelaskan lagi bahwa gula merupakan salah satu makanan yang harus dihindari. Selain menyebabkan obesitas, gula juga menyebabkan masalah serius lainnya.
Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua gula termasuk ke dalam jenis yang buruk? Contohnya adalah karbohidrat yang merupakan kombinasi dari gula yang berbeda.
Seperti dilansir dari stylecaster.com, Selasa (23/7/2018), semua karbohidrat menghasilkan sekresi insulin yang merupakan komponen utama pada penambahan berat badan, kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Ada lagi jenis gula glukosa yang dapat menyebabkan lonjakan insulin dalam waktu cepat.
Advertisement
Perbedaan antara gula baik dan buruk
Adapun fruktosa atau gula alami dapat menyebabkan pelepasan insulin yang lebih lambat. Respons insulin ini bisa tertunda karena gula alami dikemas seperti serat, air, antioksidan, vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya yang dapat memperlambat pelepasan gula itu sendiri dalam aliran darah.
Ketika melihat total kandungan karbohidrat dalam makanan, perhatikan juga serat larutnya, karena akan mengurangi efek insulit dengan menunda penyerapan gula. Lantas, apa saja yang dianggap sebagai gula baik dan buruk?
Advertisement
Perbedaan antara gula baik dan buruk
Gula baik adalah gula alami, jenis gula yang sudah ditemukan secara alami dalam makanan, seperti susu dan buah. Adapun gula yang buruk adalah gula yang ditambahkan, dapat berupa gula meja, madu, atau sirup.
Disebut sebagai gula yang ditambahkan karena gula tersebut diproses atau dimasak. Yang perlu diingat adalah keduanya akan meningkatkan gula darah Anda.
Untuk mendapatkan asupan gula yang baik, Anda bisa mengonsumsi susu, buah, sayuran, dan umbi. Sudahkah Anda terbiasa mengonsumsi gula yang baik?