Sukses

10 Destinasi Wisata Mataram Siap Sambut Obor Asian Games 

Legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti (dua kanan) membawa obor Asian Games 2018 di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (21/7). Selanjutnya obor Asian Games 2018 akan dibawa menuju Banyuwangi. (JUNI KRISWANTO/AFP)

 
Liputan6.com, Mataram Dimulainya Torch Relay Asian Games 2018 disambut gegap gempita seluruh masyarakat Indonesia. Kota-kota dari berbagai provinsi yang akan disinggahi pun bersiap menyambutnya. Begitu juga Mataram yang akan disinggahi obor Asian Games, 24-25 Juli 2018.
 
Persiapan matang Mataram dalam menyambut pawai Obor Asian Games bukan tanpa alasan. Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, pawai Obor Asian Games menjadi momentum strategis mempromosi pariwisata kota yang dilaluinya.
 
"Ini momen besar. Momen kebanggaan kita. Mata dunia saat ini tertuju pada Indonesia. Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempromosikan potensi pariwisata kita. Ini harus dimaksimalkan," ujar Menpar Arief Yahya, Jumat (20/7).
 
Menurutnya, Mataram memiliki segudang potensi pariwisata. Mataram menawarkan berbagai atraksi pariwisata yang tidak berkesudahan. Menpar mengatakan Mataram merupakan paket lengkap pariwisata Indonesia.
 
"Sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram memiliki adat istiadat serta budaya yang menarik. Perpaduan Adat Sasak dan Adat Bali cukup mewarnai masyarakat di kota ini. Begitu juga destinasinya. Mataram menawarkan berbagai destinasi yang wajib untuk di jelajahi. ,lSemua itu tentunya akan terpapar jelas ketika pawai Obor Asian Games tiba di Mataram," kata Menpar Arief Yahya.
 
Berikut 10 destinasi di Mataram versi TripAdvisor yang dapat disambangi ketika api Asian Games tiba. 
 
1. Masjid Islamic Centre
 
 
Masjid Islamic Center, sebuah masjid termegah dan terbesar di Nusa Tenggara Barat. Masjid ini memiliki menara yang dinamakan “Menara 99”. Refleksi dari Asmaul Husna. Keunikan lain yang dimiliki Masjid Islamic Center ini adalah kubahnya yang dihiasai oleh motif batik Sasambo khas NTB. 
 
2. Pura Meru
 
Keindahan pura bukan hanya bisa dijumpai di Bali saja. Kalau sedang berada di kota Mataram, traveler wajib berkunjung ke Pura Meru, pura Hindu terbesar di pulau Lombok. Pura ini menjadi saksi sejarah bahwa agama Hindu juga pernah menyebar di Lombok yang notabene memang berbatasan dengan Bali. Pura Maru dibangun oleh Anak Agung Ngurah Karangasem pada tahun 1720 dan lokasinya berada di pusat bisnis kecamatan Cakranegara.
 
Pura Meru dibangun dengan perpaduan antara seni arsitektur Jawa Kuno dan Lombok sehingga menghadirkan bangunan yang rapi dan indah dipandang. Keunikan dari pura ini terletak pada atapnya yang bertingkat. Salah satu pura bahkan memiliki 11 tingkat yang melambangkan Pura Shiwa. Tidak jauh dari pura terdapat Pasar Cakranegara yang bisa traveler kunjungi untuk berburu oleh-oleh khas. Hingga saat ini Pura Meru masih aktif digunakan sebagai tempat beribadah bagi warga beragama Hindu.
 
3. Taman Air Mayura
 
Meski Lombok secara kultur jauh berbeda dengan Bali namun nuansa Hindu masih sedikit dirasakan di kota Mataram. Suasana Hindu tersebut bisa traveler rasakan saat berkunjung ke Wisata Pura Taman Air Mayura yang terletak di Kecamatan Cakranegara, Mataram. Taman ini menjadi saksi bisu sejarah kerajaan Lombok Nusa Tenggara yang dibangun oleh Anak Agung Ngurah Karangasem pada tahun 1744.
 
Nama Mayura sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang mempunyai arti burung merak. Menurut sejarah saat dibangun, taman ini dipenuhi banyak ular sehingga didatangkanlah banyak burung merak untuk mengusir ular biar warga bisa berdoa dengan tenang di sana. Area taman Mayura dibagi menjadi dua yakni area taman air dan area pura. Traveler yang datang ke taman Mayura ini akan disuguhi dengan pemandangan asri plus udara yang sejuk, dijamin betah rekreasi seharian di tempat ini.
 
4. Museum Negeri Nusa Tenggara Barat
 
Tak lengkap rasanya jika berlibur ke Mataram tanpa mengunjungi Museum Negeri Nusa Tenggara Barat. Museum ini menyimpan banyak sekali benda-benda bersejarah yang amat penting. Khususnya bagi perkembangan Kota Mataram. Lokasinya berada di Jalan Panji Tilar Negara Tanjung Karang, Kecamatan Ampenan dan diresmikan 23 Januari 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Dr. Daoed Joesoef.
 
Museum Negeri Nusa Tenggara Barat diklaim sebagai museum terlengkap yang ada di provinsi Nusa Tenggara Barat. Beberapa koleksi yang bisa traveler jumpai di dalam museum antara lain keris bergagang emas, ribuan naskah kuno yang ditulis pada daun lontar, jenis-jenis mata uang kuno, kerajinan suku Sasak dan tak ketinggalan adanya buaya muara sepanjang 4 meter yang diawetkan. Museum ini buka setiap hari kecuali Senin mulai pukul 8 pagi waktu setempat. Masalah biaya masuk tidak usah dikhawatirkan sebab tiket masuk ke Museum Negeri ini cukup terjangkau.
 
5. Pantai Ampenan
 
Pemandangannya memang tidak se-eksotis panorama pantai di Gili Trawangan dan lainnya, tapi nuansa yang ditawarkan Pantai Ampenan tidak kalah asyiknya, lho! Banyak spot asyik untuk menikmati nuansa pantai yang asyik, terutama di sore hari saat sunset. Ada juga spot selfie, yang dijamin akan membuatmu betah menghabiskan sore di pantai ini.
 
6. Pura Lingsar
 
Sebuah Pura yang terletak di kawasan Lombok Barat adalah Pura Lingsar. Selain bisa melihat ritual keagamaan yang unik, wisatawan juga harus menjelajahi kemegahan Pura ini. Selain pura Gaduh dan Kemaliq, di Pura Lingsar Mataram terdapat kolam yang dibangun untuk menghormati Dewa Whisnu dengan luas 6.230 meter persegi. Kolam bernama Telaga Ageng ini dihuni ikan yang jika tidak dipanggil keluar tidak akan menampakkan diri.
 
Di dasar kolam wisatawan akan melihat banyak uang koin yang berserakan. Uang-uang tersebut dilempar oleh pengunjung. Konon katanya setiap orang yang melempar koin ke dalam kolam akan mendapatkan kemudahan rejeki dari Tuhan.
 
7. Pura Watu Bolong
 
 
Pura Batu Bolong merupakan sebuah pura kecil yang terletak di area Pantai Sengigi. Di Pura Batu Bolong wisatawan tidak hanya bisa beribadah, namun juga bisa menyalurkan hoby fotografi. Maklum pura ini sangat indah dikunjungi pada saat sunset. Saat matahari melebur dengan alam, laut yang disapuh warna matahari keemasan, siapkan kamera Anda untuk mengabadikan momen berharga ini.
 
Saat malam tiba, bintang-bintang memayungi Pura Batu Bolong dan deburan ombak Pantai Senggigi semakin keras terdengar. Kawasan Pura Batu Bolong Mataram ini cukup ramai. Banyak pedagang souvenir, makann dan minuman yang siap menjamu wisatawan kala lapar dan haus datang.
 
8. Makam Loang Baloq
 
Ada sebuah makam keramat di kota Mataram yang dijadikan sebagai tempat wisata. Namanya adalah Makam Loang Baloq yang letaknya berada di kawasan Ampenan atau lebih tepat berada di kelurahan Tanjung Karang. Tempat ini merupakan kompleks pemakaman di mana ada 3 makam yang dikeramatkan oleh warga yang masing-masing dipercaya sebagai makam ulama besar dari Jazirah Arab Maulana Syech Gaus Abdurrazak, makam anak yatim dan makam Datuk Laut.
 
Makam ini memang sengaja dirawat sebagai upaya mengenang jasa Maulana Syech Gaus Adurrazak yang diyakini sebagai salah satu tokoh penyebaran agama Islam di Lombok. Kawasan Makam Loang Baloq berada tepat di pinggir pantai Tanjung Karang dan hanya terpisah oleh jalan raya saja. Traveler bisa sekalian bermain ke pantai yang identik dengan deretan pohon kelapa ini.
 
9. Pantai Kuta
 
 
Pantai Kuta terletak di Desa Kuta Kabupaten Lombok Tengah yang tak jauh dari Bandara Internasional Lombok (BIL) . Ciri khas pantai ini adalah butiran pasirnya yang putih dan besar seperti merica serta airnya yang masih jernih serta bibir pantai yang luas dan nyaman.
 
Selain itu, adanya barisan bukit di sekitar pantai menambah indah pemandangannya. Ombak yang besar membuat tempat ini menjadi surga para peselancar. Tak sedikit para wisatawan mancanegara yang datang ke tempat ini untuk sekedar meliuk-liuk di tengah besarnya ombak.
 
10. Pantai Batu Payung
 
Pantai Batu Payung bisa dikatakan primadona di kalangan pantai-pantai di Lombok. Wisatawan memang sering membicarakannya. Pantai ini terletak di kawasan Lombok Tengah.
 
Berbeda dengan pantai lainnya, Batu Payung ini tidak seperti yang dibayangkan. Ya, pantai ini tidak memiliki hamparan pasir putih, hanya terdiri dari bebatuan dan karang besar yang berbentuk mirip payung.
 
Rute menuju pantai ini tidak sulit. Anda bisa menuju ke arah Pantai Mandalika yang dulu bernama Pantai Kuta Lombok, atau bisa langsung menuju arah Pantai Tanjung Aan.
 
(*)