Sukses

Jelang Dieng Culture Festival 2018, Ribuan Homestay Penuh

Dieng Culture Festival (DCF) 2018 benar-benar menjadi daya tarik bagi wisatawan

Liputan6.com, Jakarta Dieng Culture Festival (DCF) 2018 benar-benar menjadi daya tarik bagi wisatawan. Event yang akan digelar 3 hingga 5 Agustus ini, dipastikan penuh pengunjung. Sebab, ribuan homestay yang berada di Dieng Kulon, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah full booked.

Kuatnya daya tarik DCF 2018 juga diakui Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurut Arief Yahya, DCF merupakan salah satu magnet utama pariwisata Jawa Tengah. Ludesnya penginapan di Kawasan Dieng menjadi buktinya.

"Animo turis terhadap pagelaran tersebut tak ayal memacu perekonomian daerah. Seluruh sektor kebagian rezeki. Apalagi sektor akomodasi. Saya dengar, wisatawan mulai memesan hotel dan homestay di Dieng jauh-jauh hari. Bahkan kini sudah hampir full book. Ini tentu luar biasa," kata Menpar Arief di Jakarta, Selasa (24/7).

Penuhnya homestay di Dieng dibenarkan Ketua Kelompok Dieng Pandawa Alif Fauzi. Ia mengatakan hampir 1.000 kamar homestay sudah habis terpesan. Namun, pihaknya menyediakan homestay pendukung di desa dekat lokasi acara berlangsung.

“Persiapan sudah 95 persen. Di zona utama, tepatnya di Dieng Kulon dan Dieng Wetan, sebanyak 99 persen sudah penuh. Kurang lebih 1.000 kamar lebih sudah terbooking. Namun kita masih punya desa wisata penguat sebanyak 200 kamar dengan jarak 1 Kilo paling jauh 5 kilo, dari lokasi acara,” ujarnya.

Alif mengatakan, banyaknya pengunjung menjadi berkah bagi masyarakat Dieng. Tahun ini DCF juga akan mengikut sertakan masyarakat untuk berperan aktif dan juga panitia bakal membuat atraksi-atraksi baru. Mulai dari Dieng bersih, festival tumpeng, festival bunga hingga festival domba batur.

Untuk festival tumpeng, nantinya akan dikirab dan dimakan bersama oleh para pengunjung DCF. Sedikitnya akan ada 50 tumpeng dari warga lokal yang disiapkan. Tidak hanya itu, puluhan tumpeng nantinya juga akan dimakan bersama-sama pengunjung DCF. Nanti setelah dikirab, tumpeng-tumpeng ini dibawa ke lapangan. Di sana akan dimakan bersama-sama sebagai wujud syukur warga.

“Tujuannya agar masyarakat terkena dampak pariwisata juga. Semua diajak untuk mensukseskan DCF 2018. Ada yang unik tahun ini. Yaitu Festival Domba. Hal ini juga sebagai bentuk upaya merintis desa wisata lainnya sehingga bisa mengangkat angrowisata domba. Kami juga mengangkat bunga Calla lily yang akan kita pamerkan selama acara berlangsung,” katanya.

Melihat tingginya animo wisatawan, wajar raanya jika DCF masuk dalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 Kementerian Pariwisata. Apa lagi DCF kini telah memasuki tahun ke 9 pagelarannya. Konten acaranya pun selalu paten.

Dari mulai seni tradisi lokal, jazz di atas awan, pertunjukan tari, pertunjukan musik, pesta lampion, serta kembang api siap memanjakan wisatawan. Sementara puncak acara akan dilakukan ritual pencukuran rambut anak gembel di kompleks Candi Arjuna.

"Performa positif terus ditunjukkan DCF. Sebagai salah satu atraksi pariwisata, event ini selalu sukses dalam setiap penyelenggaraannya. Selalu sukses menyedot wisatawan datang. Sampai ketemu di DCF 2018," Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti.

 

 

(*)