Liputan6.com, Jakarta Peristiwa gerhana bulan terpanjang abad ini diprediksi akan terlihat di sebagian besar wilayah bumi pada Jumat, 27 Juli 2018 seperti melansir dari eclipse.gsfc.nasa.gov Kamis (26/7/2018). Gerhana tersebut terjadi karena posisi bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga bulan seolah bulan hanya menjadi bayangan. Peristiwa ini akan berlangsung selama satu jam dan 43 menit.
Sang Bulan Merah
Melansir dari theguardian.com, berbeda dengan gerhana matahari, bulan tidak menjadi gelap selama gerhana, tetapi malah berubah merah ."Jika bumi adalah sebuah bola besar tanpa atmosfer yang akan menjadi akhir dari subjek, itu hanya akan menjadi gelap, seperti dengan bulan baru," kata Chris Tinney, profesor di Departemen Fisika di Universitas New South Wales.
Advertisement
Tapi karena ada cahaya yang tersebar di atmosfer bumi, beberapa cahaya matahari akan terpantul di sekitar tepi bumi untuk menghantam bulan. Karena panjang gelombang biru dan ungu tersebar lebih dari merah dan oranye, lebih banyak panjang gelombang merah mencapai bulan, membuat bulan tampak merah.
Gerhana bulan
Keunikan Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi lebih jarang dibandingkan dengan gerhana matahari. Dalam setahun, gerhana dapat terjadi maksimum tiga kali, meski dalam beberapa kasus ada juga yang dalam setahun tidak terjadi.
Tetapi Tuhan memang Zat yang Paling Adil. Fenomena ini muncul lebih lama dan cakupannya lebih dari separuh bumi. Bulan akan berada di bayang-bayang Bumi selama empat jam dan benar-benar hilang selama satu jam dan 43 menit. Gerhana akan berlangsung begitu lama pada Jumat malam karena bulan akan melewati pusat bayangan bumi.
Lokasi Terbaik
Lokasi terbaik untuk melihat fenomena ini adalah Afrika timur, Timur Tengah, India dan ujung paling barat Cina. Sedangkan lokasi yang lainnya yang juga cukup baik adalah seluruh Afrika, Eropa, beberapa bagian Asia, Australia dan ujung timur Amerika Selatan.
"Tempat terbaik untuk melihatnya adalah di negara yang jauh dari lampu," kata Tinney. "Jika Anda tinggal di sebuah kota maka ada banyak polusi cahaya dari langit malam, jadi kontras antara bulan dan langit tidak akan sejelas itu." Gerhana bulan ini juga aman untuk dilihat dengan mata telanjang di seluruh lokasi. (Kiki Novilia)
Advertisement