Liputan6.com, Jakarta Beda generasi, beda pula tradisi. Kalimat tersebut mungkin tepat untuk menggambarkan keadaan anak-anak masa kini yang jauh berbeda dengan generasi sebelumnya.
Apabila dahulu anak-anak dapat dididik dengan cara konservatif dan harus patuh terhadap seluruh perintah orang tua, namun kini anak-anak terlihat lebih aktif dan bebas berekspresi.
Anak-anak saat ini lebih bebas memilih hobi yang disukai, mata pelajaran favorit, pakaian yang sesuai dengan gaya mereka, hingga menentukan tempat untuk menempuh pendidikan.
Advertisement
"Akhir-akhir ini masyarakat memang lebih berani dan merasa lebih bebas untuk melakukan apa yang mereka inginkan." Ucap Charles MacPherson pendiri dan presiden dari Charles MacPherson Associates, seperti yang dilansir dari businessinsider.sg Sabtu (4/8/2018).
Baca Juga
Biarkan anak bebas berekspresi
Melakukan apa yang mereka inginkan secara bebas ini barangkali menjadi suatu hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Meski sering dilihat sebagai sesuatu yang bertolak belakang dengan tradisi, hal tersebut memberikan dampak baik bagi tumbuh kembang anak tersebut.
Anak-anak dapat belajar bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat, melakukan pilihannya dengan penuh gairah serta kesungguhan. Hal ini juga dapat membantu mencapai kesuksesan dengan lebih cepat.
Advertisement
Peran orangtua dan guru
Hendaknya para orangtua mendukung keputusan sang Anak dengan cara memberikan motivasi dan saran yang membangun. Sebab, beragam hal akan menjadi kekuatan sang anak, yang secara langsung dapat berpengaruh terhadap rasa percaya diri mereka.
Seperti dilansir dari edition.cnn.com, Mark Runco, Ph.D., direktur Pusat Torrance Center for Kreativitas & Pengembangan Bakat Universitas Georgia mengungkapkan bahwa kita semua memiliki potensi kreatif dan sebagai orangtua juga guru harus membantu anak-anak mencapai hal-hal tersebut.
(Kiki Novilia)