Liputan6.com, Jakarta Jelang pertemuan tahunan IMF-World Bank, kesiapan infrastruktur di sejumlah daerah terus dipantau. Minggu (29/7), Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meninjau perkembangan pembangunan infrastruktur di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi.
Menko Luhut datang ke Alas Purwo didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Taman Nasional Alas Purwo menjadi salah satu destinasi wisata yang akan ditawarkan ke delegasi peserta Annual Meeting IMF-World Bank.
Taman Nasional Alas Purwo sendiri telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Taman nasional ini memiliki Padang Rumput atau Savana Sadengan. Nuansanya khas Afrika. Selain itu, ada Pantai Plengkung yang memiliki ombak terbaik untuk selancar. Pantai Plengkung menjadi tujuan awal Luhut.
Advertisement
"Saya ingin melihat langsung progress dari pembangunan infrastruktur di Alas Purwo. Pantai Plengkung salah satu destinasi wisata yang akan ditawarkan pada delegasi Annual Meeting International Monetary Fund (IMF)-World Bank Group (WBG) 2018, di Bali, Oktober mendatang," kata Luhut.
Dari Pantai Plengkung, Luhut kemudian meninjau Savana Sadengan. Di sana, Ia melihat langsung beragam satwa yang dilindungi. Seperti banteng, merak, dan lainnya.
Alas Purwo dinilai sangat potensial untuk dikembangkan. Bahkan, Luhut menyampaikan jika pemerintah akan menambah anggaran pembangunan infrastruktur di destinasi yang digemari oleh wisatawan mancanegara.
"Jangka pendek pembangunan infrastruktur ini diperuntukkan IMF-WB. Jangka panjangnya untuk menambah tingkat kunjungan wisatawan asing di Banyuwangi. Alas Purwo ini bisa dikembangkan jadi destinasi kelas dunia. Luar biasa di sana," kata Luhut yang juga Ketua Panitia Nasional Annual Meeting IMF-World Bank.
Untuk pembangunan infrastruktur di TN Alas Purwo, pemerintah pusat mengucurkan dana Rp 20 miliar. Namun, Luhut menilai anggaran itu masih kurang. Oleh karena itu Luhut berencana akan menambah anggaran tersebut.
"Akan kita tambah untuk pembangunan dan pembenahan infrastruktur utama dan penunjang. Seperti pembagunan jalan. Fasilitas-fasilitas di destinasi juga ditambah, toilet, BTS, aliran listrik, dan lainnya," kata Luhut.
Selain Alas Purwo, destinasi lain di Banyuwangi yang akan ditawarkan pada delegasi IMF-WBG, adalah Kawah Ijen. Pemerintah juga menganggarkan Rp 20 miliar untuk pengembangan infrastruktur di Kawah Ijen yang memiliki fenomena alam api biru.
Seriusnya pemerintah menggarap sejumlah destinasi, disambut gembira Bupati Banyuwangi Azwar Anas. Menurutnya, pertemuan IMF-World Bank merupakan momen untuk mempercepat perkembangan pariwisata Banyuwangi.
"Kami sudah lama mengajukan untuk pembenahan infrastruktur di dua tempat ini. Tapi, tak kunjung terealisasi. Dengan adanya pertemuan IMF-World Bank, hal tersebut menjadi begitu cepat. Tentu saja berkat campur tangan pemerintah pusat. Kami sangat berterima kasih pada pemerintah pusat," kata Anas.
Anas mengatakan, selain jangka pendek event itu juga memberikan dampak jangka panjang bagi Banyuwangi.
"Pariwisata Banyuwangi akan kian berkembang dengan adanya pertemuan ini, karena branding Banyuwangi sampai ke 17.000 delegasi sedunia. Belum lagi media value-nya karena bakal diliput media luar negeri," kata Anas.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menyambut gembira dengan pembenahan yang akan dilakukan di Alas Purwo dan Kawah Ijen.
“Ini dua destinasi terbaik. Dua destinasi yang sangat layak untuk ditawarkan ke delegasi Annual Meeting IMF-WB. Dengan promo yang gencar, para delegasi bisa ditarik ke dua destinasi yang dekat dengan Bali ini,” paparnya.
(*)