Liputan6.com, Jakarta Bukan perkara mudah menjadi seorang hotelier. Selain dibutuhkan jenjang pendidikan khusus, hotelier tangguh juga perlu memiliki sifat-sifat yang dibangun dari karakter. Bersama dua berita lainnya, artikel tentang sifat-sifat yang perlu dimiliki hotelier ini menjadi yang terpopuler dari kanal Lifestyle.
Berikut tiga berita terpopuler dari kanal Lifestyle Liputan6.com sepanjang Minggu, (12/8/2018).
Jangan Mimpi Jadi Hotelier Kalau Tidak Punya Sifat-Sifat Ini
Advertisement
Menjadi seorang hotelier memang menyenangkan, selain punya banyak kenalan dan berkesempatan traveling ke berbagai tempat, profesi ini cenderung dihormati lantaran seorang hotelier cenderung memiliki sikap menyenangkan kepada siapa pun. Namun demikian, untuk bisa berprofesi sebagai hotelier bukanlah perkara mudah.
Ikin Solikin, Chairman of Ajar, situs pertama di Indonesia yang fokus terhadap profesi hotelier dan perkembangan industri hotel dan pariwisata kepada Liputan6.com mengatakan, untuk menjadi seorang hotelier sebenarnya simpel, namun dibutuhkan kerja keras yang tidak mudah. Apalagi industri hotel di dunia selalu berevolusi, selalu mengikuti perkembangan zaman. Baca selengkapnya di sini.
Â
5 Basa-Basi Menyebalkan Abad Ini
Dalam sebuah percakapan, basa-basi diperlukan untuk mencairkan suasana dan memberikan rasa akrab. Namun, pada beberapa kasus, basa-basi tersebut justru menyebabkan rasa kesal bagi lawan bicara. Bisa karena tidak nyaman dengan pertanyaan yang diajukan, tersinggung, menyentuh persoalan pribadi, atau bisa juga karena pertanyaan yang diajukan terkesan menyudutkan dan tidak berdasar.
Sebagai negara yang menjunjung tinggi asas ramah-tamah, maka penggunaan basa-basi di Indonesia sangat sering dilakukan. Berikut ini kami hadirkan lima macam basa-basi menyebalkan abad ini sebagai panduan bagi Anda untuk tidak mengulanginya kembali di kemudian hari. Baca selengkapnya di sini.
Â
Advertisement
Ditinggal Saat Sedang Sayang-Sayangnya? Ternyata Ini Alasannya
PDKT atau tahap pendekatan adalah tahap di mana wanita dan pria saling mengenal satu sama lain. Keberhasilan dalam tahap ini akan mengantarkan keduanya ke dalam hubungan yang lebih serius. Namun, apabila dibandingkan dengan keberhasilan tersebut, kegagalan dalam melewati tahap ini terjadi lebih sering.
Salah satu kasus yang biasanya terjadi adalah ketika salah satu pihak akan menghilang tanpa ada penjelasan. Fenomena tersebut disebut 'ghosting' sebuah keadaan di mana seseorang menghilang begitu saja dengan putusnya komunikasi secara tiba-tiba. Istilah yang apabila diterjemahkan menjadi 'hantu' ini menjadi tren di kebanyakan kaum pria ketika tidak ingin melanjutkan hubungan dengan gebetannya. Baca selengkapnya di sini.