Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 231 tokoh dan aktivis agama, politik, budaya, hingga ekonomi dari hampir puluhan negara serta organisasi internasional, akan menghadiri The 7th World Peace Forum yang digagas oleh Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) di Hotel Sultan, Jakarta 14-16 Agustus 2018.
Edisi ke-7 forum yang membahas tentang perdamaian dunia itu digagas oleh Kantor Utusan Presiden Jokowi, dan mengangkat sub-tema 'The Middle-Path for the World Civilizations'.
"Para peserta akan membahas tentang wawasan 'jalan tengah'," kata Din Syamsuddin, UKP-DKAAP, menjelaskan garis besar acara tersebut, Senin (13/8/2018).
Advertisement
Terilhami konsep Islam jalan tengah atau Wassatiyah Islam, sebagaimana pernah dideklarasikan oleh Presiden Jokowi, Din mengatakan, "Kita gunakan konsep itu untuk membahas permasalahan perdamaian dunia, yang beririsan pada berbagai sektor, seperti agama, ideologi, ekonomi, politik, dan budaya."
Baca Juga
Lebih lanjut Din mengatakan bahwa di akhir pertemuan, forum tersebut "akan mengeluarkan deklarasi Jakarta Message, yang berisi substansi mengenai energi perdamaian dunia."
Forum tersebut diselenggarakan berkat kerja sama antara Kantor Utusan Presiden Jokowi, UKP-DKAAP, Centre for Dialogue and Cooperation Among Civilization, dan lembaga swadaya berbasis di Malaysia, Cheng Ho Multiculture and Education Trust.Â
Dari ratusan peserta yang hadir, sejumlah tamu undangan penting meliputi mantan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Mantan Presiden Timor Leste Mar'i Alkatiri, Presiden Mikronesia Peter Christian, Penasihat Presiden Palestina Bidang Urusan Agama dan Islam Mahmoud Al Habbash, Utusan Kementerian Luar Negeri Rusia KV Shuvalov, serta berbagai figur politik, agama, budaya, dan ekonomi dari 40 negara dan organisasi internasional.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Simak video pilihan berikut :
Â
Sejak 2006
World Peace Forum yang diprakarsai oleh UKP-DKAAP telah terselenggara sejak 2006, demi memberikan wadah bagi para perumus kebijakan, tokoh agama, intelek, aktivis perdamaian, dan figur figur publik dari berbagai negara untuk bertukar pandangan dan beradvokasi demi memperkuat aspek-aspek fundamental tentang perdamaian dunia.Â
Mengangkat tema 'The Middle-Path for the World Civilizations', forum tahun ini ditujukan untuk merespon berbagai krisis peradaban yang tengah terjadi di dunia, "termasuk radikalisme dan liberalisme ekstrem".
Pendekatan 'Jalan Tengah' menempatkan etika dan moralitas sebagai sudut pandang utama penyelesaian krisis tersebut, demi menciptakan keseimbangan yang "tidak condong ke kanan atau ke kiri, tapi seimbang di tengah-tengah", ujar Din Syamsuddin.
"Indonesia, sebagai negara yang punya tradisi kuat akan konsep jalan tengah ini, diharapkan mampu memberikan sumbangsih untuk perdamaian dunia lewat nilai-nilai inklusivitas, toleransi, ko-eksistensi, dan hidup dalam harmoni," jelas Din.
Advertisement