Sukses

Lomba Perahu Bidar Jadi Atraksi Bersejarah di Festival Sriwijaya 2018

Perahu Bidar jadi atraksi bersejarah dan keren di Festival Sriwijaya 2018.

Liputan6.com, Palembang Festival Sriwijaya 2018 berlangsung meriah dan mampu menghibur para peserta dan pendukung Asian Games 2018. Festival yang masuk ke dalam Calender of Event (CoE) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu menampilkan berbagai acara menarik.

Salah satunya, atraksi bersejarah, Lomba Perahu Bidar. Lomba yang digelar dari tanggal 17 hingga 21 Agustus 2018 ini mampu menyita perhatian para wisatawan nusantara maupun wisawatan mancanegara.

"Karena momentum Asian Games, maka semua event digabung menjadi satu dengan Festival Sriwijaya. Tujuannya adalah memberikan hiburan dan atraksi yang lengkap dan menarik selama Asian Games. Perahu Bidar ini penuh legenda dan sangat menarik," ujar Ketua Generasi Pesona Indonesia Sumatera Selatan, Mohammad Yunus atau biasa disapa Obay.

 

Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, mengatakan bahwa lomba tersebut diikuti oleh tujuh tim dari instansi pemerintahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Lomba perahu Bidar pun menjadi sarana promosi Wonderful Palembang Event. Event tersebut juga diadakan sebagai bentuk untuk melestarikan kebudayaan asli masyarakat Sumatera Selatan dan meningkatkan pariwisata Kota Palembang. 

"Dan tentunya menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73," ucapnya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, turut antusias menyambut acara tersebut.

"Bagus, atraksi harus terus dipertahankan, karena pariwisata itu semakin dilestarikan makan semakin mensejahterakan," kata dia.

Rute lomba dimulai dari eks dermaga Fery 35 Ilir di kapal Segentar Alam dekat Dinas Perhubungan, lalu finish ke depan panggung kehormatan BKB Palembang. Begitu juga dengan rute perahu hias yang diiringi dengan atraksi dan parade dari peserta. Masyarakat bisa menonton langsung di BKB maupun dari atas Ampera.

Tidak hanya dimeriahkan dengan perahu hias, masyarakat juga sempat menyaksikan atraksi jet ski yang ditunjukan oleh komunitas Jet Ski Air yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dalam rangka memeriahkan perhelatan lomba perahu hias.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh, mengatakan bahwa di Sumatera Selatan ada berbagai jenis perahu bidar, antara lain Bidar Kecik (mini) dengan jumlah pendayung 11 orang dan Bidar Pecalangan (menengah) yang bisa mengangkut lebih dari 35 orang, serta Perahu Bidar yang bisa mengangkut 57-58 orang.

Sebuah perahu bidar yang digunakan untuk lomba memiliki panjang sekitar 26 meter (dari haluan ke buritan), lebar 1,37 meter (bagian yang terlebar), dan tinggi sekitar 0,70 meter (bagian yang paling dalam).

Bagian jalur atau lunas perahu memiliki ukuran 20 meter dengan lebar 0,09 meter terbuat dari kayu jenis kempas, bungus atau rengas yang merupakan kayu kuat dan tahan terhadap air. Pada bagian kerangka perahu yang berbentuk balok-balok melengkung dengan ukuran sekitar 7x15 meter terbuat dari kayu bungus atau rengas.

Bagian kerangka untuk memperkuat perahu juga berfungsi sebagai penghubung antara lunas dengan pinggiran atau dinding perahu. Bagian ini terbuat dari kayu merawan dengan ukuran panjang sekitar 26 meter, lebar 0,12 meter, dan tebal 0,03 meter. Sepanjang pinggiran bagian dalam perahu terdapat balok-balok kayu yang biasa disebut buayan.

Bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat dudukan palangan perahu dengan ukuran panjang 26 meter, lebar 0,5 meter, dan tinggi 0,10 meter. Palangan ini sebagai tempat duduk para pedayung, bentuknya papan selebar 15 centimeter yang dipasang melintang tepat di atas buayan.

Pada bagian haluan dan buritan perahu terdapat lantai papan yang terbuat dari kayu merawan dengan ukuran sekitar 70x30 cm.

Obay mengatakan, selain Lomba Perahu Bidar, ada pula kegiatan Hari Belanja Discount Indonesia (HBDI) yang mampu menyita perhatian para wisatawan yang datang untuk memeriahkan Asian Games.

 

 

(*)