Liputan6.com, Denpasar MarkPlus Center for Tourism & Hospitality (MPCTH) semakin serius untuk mengembangkan pariwisata Bali. Buktinya, MPCTH menempati kantor baru. Lokasinya di Sanur, Bali. Peresmian kantor baru MPCTH dilakukan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, beserta Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, di Soya Restaurant - Sanur, Denpasar, Kamis (23/8).
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya keberadaan MPCTH di Bali sangat strategis. Sebab, MPCTH merupakan pusat pengembangan bisnis khusus industri pariwisata dan hospitality. Selain itu, Bali merupakan gerbang dan barometer pariwisata nasional.
"Kehadiran MarkPlus Center for Tourism & Hospitality dan Hermawan Kertajaya sebagai Staf Khusus Pemerintah Provinsi Bali yang diusulkan Bali Tourism Board sangat penting. Terutama sebagai konektor Kemenpar-Pemprov Bali-Pemkab/Pemkot untuk merajut satu jalur pariwisata. Ini telah dibuktikan dengan berbagai terobosan yang telah dilakukan selama ini," kata Arief Yahya, Rabu (22/8).
Advertisement
Menpar menambahkan, keberadaan MPCTH telah menjawab pengembangan infrastruktur, destinasi pariwisata, pemasaran, kebijakan pemerintah dan ekosistem secara komprehensif. Keberadaan pusat pengembangan bisnis ini juga untuk memenuhi standar global untuk membantu mengembangkan sumber daya lokal sebagai langkah untuk memenangkan kompetisi di industri pariwisata.
"Hal ini seiring dengan target wisman yang ditarget akan mencapai 20 juta wisman di 2019 nantinya yang hadir ke Indonesia. Ini membutuhkan kerjasama dari seluruh stakeholder pariwisata. Dengan memadukan perspektif Penta Helix (Akademisi, Pemerintah, Bisnis, Komunitas dan Media)," ujar Menteri asal Banyuwangi tersebut.
Sementara itu, Founder & CEO MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya mengatakan, MPCTH akan terus berpartisipasi aktif dalam menguatkan pariwisata Indonesia. Salah satunya dengan mengadakan diskusi pariwisata setiap tahun di Jakarta dan Bali. Tujuannya, untuk memberikan masukan melalui evaluasi dan pencapaian serta tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh pariwisata Indonesia.
Selain itu, MPCTH juga merancang berbagai macam aktivitas dan program seperti seminar nasional terkait pasar Tiongkok dan India. Narasumber yang diundang pun beragam dan akan memadukan perspektif Penta Helix.
"Saat ini, kami juga membantu pemerintahan provinsi Bali sebagai staf ahli untuk turut serta menyusun grand design pariwisata 5 tahun kedepan. Sehingga kepariwisataan Bali sebagai gerbang pariwisata Indonesia akan semakin berkembang lagi," pungkas Hermawan Kartajaya.
Â
(*)