Sukses

Penanganan Bencana Gempa Lombok Lebih Intens Setelah Inpres Ditandatangani

Inpres ditandatangani, penanganan bencana gempa Lombok lebih intens.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan semakin intens dalam menangani bencana gempa di Pulau Lombok. Hal ini setelah Presiden Joko Widodo atau biasa dipanggil Jokowi menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) tentang Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Presiden Jokowi mengemukakan hal tersebut usai bersilaturahmi dan menyerahkan hewan kurban di Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).

"Inpres sudah (ditandatangani). Yang paling penting adalah penanganannya secara nasional, telah kita kerjakan bersama provinsi dan kabupaten," ujarnya.

Jokowi menjelaskan, Inpres ini membuat kementerian dan lembaga pemerintahan memiliki payung hukum untuk pelaksanaan membantu korban di lapangan. Selain itu, imbuhnya, pemerintah terus mengupayakan penanganan maksimal bagi para korban gempa yang terjadi di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Saat ini, pemerintah pusat fokus pada upaya memperbaiki kerusakan tempat tinggal.

"Kita masih pada tahapan-tahapan, terutama yang berkaitan dengan penyampaian untuk bantuan yang rusak berat, sedang, dan ringan. Masih pada proses administrasi secara besar-besaran, ini menyangkut prosedur," ucap Jokowi.

Secara terpisah, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut gembira hadirnya Inpres tersebut. Sebab, kementerian dan lembaga pemerintah lainnya bisa bergerak dengan leluasa untuk membantu korban bencana.

“Dalam situasi seperti ini, kita semua harus bergerak cepat. Penanganan korban gempa menjadi prioritas kita. Juga memulihkan sektor pariwisata Lombok agar bisa bangkit kembali,” kata dia.

Menurut Arief, pada saat seperti ini, semangat kebersamaan sangat dibutuhkan.

“Semua rakyat Indonesia pasti merasakan duka yang sama. Oleh sebab itu, kita pun harus bersama-sama untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Lombok,” ucapnya.

Lanjut Arief, Kementerian Pariwisata telah jauh-jauh menurunkan Tim Crisis Center untuk membantu para korban dan memberikan panduan bagi para turis.

“Tim Crisis Center Kementerian Pariwisata ini mempunyai tugas untuk membantu pemulihan kondisi korban, juga memberikan informasi yang akurat kepada turis yang ada,” kata dia.

 

 

(*)