Liputan6.com, Jakarta Menjadi mahasiswa tingkat akhir pasti menjadi impian bagi banyak mahasiswa. Setelah kuliah bertahun-tahun, akhirnya kesempatan untuk segera wisuda hadir di depan mata. Tapi, benarkah sesederhana itu? Berikut ini kami hadirkan 5 duka yang biasa dihadapi oleh mahasiswa tingkat akhir tersebut.Â
1. Galau menentukan topik skipsi
Memang senang sih rasanya sudah diperbolehkan menggarap skripsi. Tetapi pada saat yang bersamaan, timbul pula perasaan bingung dalam menentukan topik yang seperti apa untuk skripsinya. Topik skripsi ini menjadi hal paling utama yang harus diperhatikan karena berhubungan dengan dosen pembimbing dan kelancaran menggarap skipsi kedepannya.
Advertisement
2. Para pemburu dosen
Bukan mahasiswa tingkat akhir namanya kalau tidak memburu para dosen di kampusnya walau sekedar untuk bimbingan ataupun revisi. Tapi jangan dikira memburu dosen diperiode ini akan sama mudahnya ketika Anda maba atau kuliah di kelas. Banyak dosen yang sering pergi keluar kota, urusan keluarga ataupun urusan lainnya yang menyulitkan untuk bertemu Anda
Baca Juga
Ingin ikut wisuda
3. Melow di acara wisuda teman
Masuk kuliah di periode yang sama tidak menjamin dapat wisuda secara bersamaan pula. Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut seperti keceradasan yang berbeda, karakter dosen pembimbing yang berbeda dan keberuntungan yang amat jauh berbeda. Kenyataan inilah yang akhirnya membuat kebanyakan mahasiswa ingkat akhir pasti melow di acara wisuda orang lain.
4. Kebal terhadap pertanyaan sakral "Kapan wisuda?"
Basa-basi yang satu ini secara tidak disadari dapat melukai hati para mahasiswa tingkat akhir. Sebab, di dalam lubuk hati yang paling dalam, mereka juga ingin cepat-cepat merasakan wisuda. Namun, lazimnya masyarakat Indonesia yang memang senang sekali melontarkan pertanyaan sejenis ini membuat mereka menjadi lapang dada dan tidak terlalu ambil pusing.
(Kiki Novilia)
Advertisement