Liputan6.com, Jakarta Sempat khawatir tidak kebagian market karena selera pribadi dalam riasannya, justru hal itu yang menjadi selling point dari makeup artist Decha Veronica. Beruntung ia tak berkompromi dan labil dengan gaya makeup-nya yang justru membuatnya semakin dikenal di dunia MUA.
Jauh sebelum menemukan ciri makeup-nya sendiri, Decha Veronica bahkan belum berpikir menjadi seorang makeup artist. Sebagai lulusan periklanan, ia menjajal ilmunya bekerja sebagai orang iklan di sebuah agency.
"Awalnya ambil kuliah iklan karena suka gambar. Tapi setelah dijalani enggak suka," ujarnya mengawali kisahnya saat #HangoutAtKLY di kantor KLY, Gondangdia, belum lama ini.
Advertisement
Jalan hidup membawanya menjadi seorang beauty editor di media gaya hidup wanita (franchise dan lokal). Sayangnya, ia merasa masih belum menemukan chemistry dalam profesi baru yang digelutinya. Kok, bisa, padahal sudah semakin dekat dengan urusan dunia kecantikan, kan?
"Ya, trigger suka dari situ dan untungnya nyemplung ke beauty. Tapi makin sadar kalau suka beauty tapi enggak enjoy writing," lanjutnya.
Setelah 4,5 tahun bekerja di dua media gaya hidup wanita, pemilik akun Instagram, @beautybydecha memutuskan untuk belajar makeup di Los Angeles, Amerika Serikat pada tahun 2010.
Dari Amerika ke Jakarta
Kembali ke Jakarta pada tahun 2011 menjadi masa-masa strugle yang harus dijalani. Dengan bekal pelatihan semasa di Amrik, Decha semakin mantap menjalani MUA sebagai pekerjaan utamanya.
Meski sempat mencicipi industri kecantikan saat bekerja di media, ia menjalani profesi tersebut dari nol. Sebagai makeup artist baru, ia tak keberatan menerima segala jenis job makeup durasi seharian dengan bayaran kecil.
"Bahkan kalau lagi enggak ada job, sampai ART aja aku makeup-in. Jualan dari mulut ke mulut. Sering kerja seharian dengan bayaran minim. Pokoknya beratlah," kenangnya.
Ya, industri kecantikan khususnya makeup artist tidak seperti lima tahun belakangan. Beruntung Decha terus bertahan dan berjuang hingga sekarang dan mulai merasakan hasil dari kerja kerasnya.
Dari jualan mulut ke mulut, ia mulai mempromosikan hasil karyanya di media sosial Instagram. Namun, Decha mengaku tidak pernah menawarkan jasa makeup-nya pada seleb.
"Puji Tuhan Dian Sastro kirim DM (direct message) minta di-makeup-in. Raisa pun managernya kontak aku. Semua itu didapatkan berdekatan. Dari situ nge-boost rasa percaya diri dan follower selama aktif 3,5 tahun ini," kisah Decha berbinar-binar.
Lihat postingan ini di Instagram
Advertisement
Makeup Idealis jadi Penglaris
Lantas apa yang membuat banyak orang memburu Decha untuk merias wajah mereka? Rupanya jenis makeup hangat dengan pilihan warna cokelat sampai bronze menjadi incaran para klien.
Padahal, awalnya Decha sempat ragu dengan selera pribadinya tersebut. Sebab, makeup cokelat menghasilkan riasan yang lebih gelap dan harus bersaing dengan riasan fresh dengan banyak nuansa pink.
Namun, seorang teman dekat memberinya nasihat untuk mempertahankan gaya makeup-nya. Sebab kala itu ia sudah mendekati titik untuk berguru pada beauty guru lainnya dan berkompromi untuk meninggalkan selera pribadinya.
"Makeup aku dari taste sendiri yang diaplikasikan ke orang lain. Saat sudah mau coba belajar lagi sama makeup artist yang sudah punya style, klien yang sekarang jadi sahabat bilang jangan ubah gaya makeup. Rezeki udah ada yang atur. Untung aku turutin dan dengerin sampai sekarang," bebernya MUA yang juga dikenal dengan ciri blush on di puncak pipi itu lega.