Liputan6.com, Bali Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengumpulkan pelaku bisnis, pemerintah daerah, akademisi, komunitas, dan media dalam Workshop Percepatan Pengembangan Wisata Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE). Kegiatan ini dilakukan di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Lot NW/1, Nusa Dua, Bali, pada Rabu (12/9/2018).
Workshop tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan unsur MICE untuk event IMF World Bank Gorup yang akan berlangsung di Bali pada Oktober 2018. Menurut Arief, unsur ini sangat penting untuk dipersiapkan karena dapat memberikan dampak besar.
“Karena MICE itu market-nya besar. Size-nya besar, spread atau spending-nya besar, dan sustainability-nya juga besar,” ujarnya.
Advertisement
Adapun wakil dari unsur pemerintahan yang akan datang ke workshop adalah Pemerintah Daerah Bali. Kalangan bisnis diwakili pelaku industri MICE serta asosiasi MICE dan Pariwisata. Akademisinya berasal dari perguruan tinggi. Sementara itu, komunitas diwakili Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Bali.
"Slotnya 80 peserta. Untuk industri MICE akan melibatkan 23 institusi, di antaranya hotel convention dan stand alone venue. Slot asosiasi MICE dan pariwisata diberikan kepada beberapa lembaga. Sebut saja ASPERAPI, BPPD, INCCA, ASITA, PHRI, HPI, hingga SIPCO. Sementara media kita berikan 22 slot," ujar Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani.
Bahasan yang diangkat dalam workshop tersebut adalah Dampak Ekonomi dan Kontribusi IMF-WBG Conference 2018 Sebagai Event MICE Dalam Meningkatan Pendapatan Devisa Sektor Pariwisata Indonesia.
“Ada banyak informasi yang dibagikan di seputar pengembangan wisata MICE. Parameter proyeksinya dari penyelenggaraan IMF-World Bank Group Annual Meetings,” ucap Rizki.
Narasumber yang dihadirkan merupakan para ahli di bidangnya. Pada sesi panel pertama akan hadir perwakilan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, serta pelaksana dari Professional Conference Organizer (PT Royalindo dan PT Pacto Convex). Sementara itu, panel kedua menghadirkan perwakilan dari tempat penyelenggaraan event tersebut, yaitu ITDC, BNDCC, dan Westin Resort.
“Unsur A-B-G-C-M harus ikut ini. Sekarang wisata MICE telah berkembang menjadi sektor yang menjanjikan karena kemampuan spending wisatawannya,” ucap Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam Dan Buatan Deputi Bidang Pengembangan Industri Dan Kelembagaan Kemenpar, Alexander Reyaan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, membantah anggapan yang selama ini mengatakan bahwa konsep MICE itu membosankan.
“Itu pola pemikiran yang tidak pas. MICE itu menyatu dengan pariwisata. Biasanya selepas acara atau sebelum acara, ada sesi city tour atau culinary tour, dan mengunjungi satu tempat paling menarik di kota tempat MICE dilangsungkan. Inilah yang bisa menggerakkan ekonomi. Semua roda ekonomi terkait dengan MICE dan tour-nya bisa hidup dan berkembang,” kata dia.
Sebagai informasi, IMF World Bank Annual Meetings 2018 akan dihadiri 15.000 delegasi dari 189 negara anggota IMF dan World Bank Group. Seluruh Menteri keuangan, Gubernur Bank Sentral, delegasi dari lembaga kerja sama ekonomi global dan regional, perwakilan lembaga masyarakat sipil, kalangan swasta dan akademis, dan media dari seluruh penjuru dunia, akan berkumpul di sana.
“Berkahnya pasti tidak sedikit. Decision maker ekonomi dunia bakal ada di Bali. Length of stay-nya pasti lebih panjang. Media coverage-nya luas. Spending-nya juga pasti sangat tinggi. Hotel, restoran, venue, rental mobil, handycraft, destinasi wisata, semua kebagian rezeki,” ucap Arief.
Bagi yang ingin mengikuti workshop MICE di Bali dapat mencari informasi ke Sekretariat Workshop MICE. Nomor teleponnya di (021) 7941273, 081325676616, dan 081369751651. E-mailnya bidangbuatan@gmail.com, nurfatonah990@gmail.com, dan amel08macz@gmail.com.
(*)