Sukses

Cek 2 Hal Ini Sebelum Makan Seafood

Suka makan seafood? Yuk! Cek dua hal ini dulu

Liputan6.com, Jakarta Seafood memang menjadi salah satu kuliner yang memiliki daya tarik tersendiri? Bagaimana tidak? Seafood ini memiliki tekstur daging yang renyah, kaya akan protein, dan rasanya yang gurih meski tidak diberi bumbu.

Bagi Anda yang sering makan seafood, tentu harus berhati-hati dalam mengonsumsi makanan yang satu ini. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar bisa mendapatkan seafood dengan kualitas yang baik dan tentu menyehatnya.

Chef Iwan Sulaiman selaku Corporate Chef The Holy Crab pun menuturkan bahwa sebenarnya ada dua hal penting yang harus diperhatikan ketika menyantap seafood. Apa saja?

2 dari 3 halaman

1. Tempat makan

Kini seafood tidak hanya bisa disajikan di restoran mahal. Banyak pedagang kaki lima yang menyajikan makanan ini dengan harga yang relatif lebih mudah. Meski demikian, Anda pun harus memperhatikan sekitar tempat seafood itu dijual.

Pastikan bahwa restoran atau rumah makan tersebut cukup higienis atau layak sehat. Pemerintah sendiri punya lembaga yang mengeluarkan sertifikat layak sehat yang menandakan bahwa restoran tersebut menyajikan makanan yang teruji dan layak dikonsumsi.

3 dari 3 halaman

2. Kesegaran seafood

Ini menjadi hal yang cukup penting untuk diperhatikan jika hendak mengonsumsi seafood. Kesegaran seafood bisa dilihat dari tekstur dagingnya. Di mana seafood yang masih segar memiliki tekstur daging yang renyah, bukan hancur. Dagingnya sendiri masih cukup juicy ketika dimakan.

Pada udang, pastikan disajikan dalam keadaan kepala masih utuh. Sementara pada kepiting tidak ditemnukan berbau busuk. Sedangkan cumi, Anda bisa merasakannya ketika dimakan. Jika tidak segar, ujung lidah akan cenderung gatal karena ujung lidah menjadi bagian yang cukup sensitif.

Anda tidak perlu khawatir jika sudah terlanjur memakan seafood yang membuat lidah Anda terasa gatal. Cukup minum air putih sebanyak mungkin. Sama halnya jika Anda mengalami gejala pusing setelah memakan seafood. Ini bukan indikasi terhadap penyakit, melainkan hanya gejala yang dialami orang Indonesia kebanyakan setelah makan seafood.