Liputan6.com, Jakarta Menurut penelitian yang dilakukan beberapa waktu belakangan, tidur dan bangun lebih awal membuat kaum wanita cenderung tidak mudah stres. Secara khusus, wanita paruh baya atau lebih tua yang tidur dan bangun lebih awal memiliki tingkat stres yang lebih rendah, bahkan setelah menghitung faktor lingkungan, seperti jadwal kerja dan paparan sinar matahari.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Psychiatric Research menguji data dari lebih dari 32.000 perawat wanita untuk menentukan hubungan antara kapan harus tidur dan bangun, dengan gangguan suasana hati. Penelitian ini menemukan bahwa keduanya berkaitan, waktu tidur dan bangun Anda tampaknya mempengaruhi risiko stres atau depresi.
Baca Juga
Penelitian sebelumnya pernah dilakukan di tahun 2016 oleh Annals of Translations Medicine dan tahun 2015 oleh Chronoliology International menunjukkan bahwa orang- orang yang tidur larut malam memiliki kemungkinan 2 kali lipat untuk mengalami stres. Sayangnya, penelitian ini tidak bisa melihat hal sebaliknya, apakah depresi dapat menyebabkan seseorang bangun dari tidur saat larut malam, seperti dilansir dari yourtango.com.
Advertisement
Penelitian terbaru tentang kaitan antara waktu tidur dengan stres
Studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di University of Colorado, Boulder mengikuti pola tidur dan gejala stres dari lebih dari 32.000 selama empat tahun, sekaligus mempertimbangkan faktor risiko stres tambahan, seperti berat badan, aktivitas fisik, penyakit kronis, dan kerja larut malam.
Advertisement
Anda yang sering begadang cenderung hidup sendiri
Penelitian ini menemukan bahwa begadang memungkinkan seseorang untuk tidak menikah, mereka cenderung hidup sendiri, menjadi perokok, dan memiliki pola tidur yang tidak menentu. Sebaliknya, bahkan setelah mempertimbangkan semua faktor lingkungan dan sosial yang ada, para peserta yang pergi tidur dan bangun lebih awal memiliki risiko sekitar 12 hingga 27% lebih rendah mengalami stres. Bagaimana dengan Anda?