Liputan6.com, Jakarta - Diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup, wajar bila Anda begitu serius mempersiapkan pernikahan. Anda tentu tak ingin hari bahagia yang sudah ditunggu-tunggu jadi kacau karena persiapan yang kurang matang.
Saking fokusnya, waktu Anda bisa sangat tersita untuk persiapan pernikahan padahal sedang bekerja. Tekanan mulai makin sesak, ditambah waktu yang terus mendekat membuat Anda terdesak mencari solusi.
Advertisement
Baca Juga
Anda mungkin berpikir ingin mengorbankan kegiatan dengan porsi menyita waktu hampir setiap hari, yakni pekerjaan. Sudah memunculkan niat itu? Coba pertimbangkan hal-hal berikut terlebih dulu.
Kecukupan biaya
Demi mewujudkan pernikahan impian, tak bisa dipungkiri jika biaya adalah satu faktor utama yang menyokong. Karenanya, gaji yang Anda dapatkan dari perkerjaan sekarang mungkin ingin dipertimbangkan.
Tentu saja, berhenti bekerja secara otomatis akan memotong jumlah pendapatan, terlebih bila income konstan Anda hanya dari bekerja. Jadi, jangan terbawa emosi. Tunggu dan berpikir. Apakah sudah siap pemasukan Anda terpotong di tengah keadaan membutuhkan biaya?
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan video pilihan berikut:
Rencana Setelah Menikah
Hidup Anda tentu masih berlanjut setelah hari pernikahan. Mungkin masih nanti, namun ada beberapa hal yang harus Anda pikirkan dari sekarang, termasuk soal pekerjaan. Memang tak semua, namun di beberapa pekerjaan, sebagaimana dikutip dari businessinsider, Senin (8/10/2018), perusahaan lebih tertarik dengan mereka yang masih single.
Jadi, sebelum resign dari pekerjaan lama guna mempersiapkan pernikahan, sebaiknya pertimbangkan, apakah Anda memang berani mengambil risiko atau sudah berniat tak ingin kembali bekerja untuk orang lain setelah menikah. Mungkin ingin membuka usaha.
Advertisement
Tanggung Jawab yang Belum Selesai
Niatnya mundur dari pekerjana untuk fokus mengurus penikahan, namun hal itu tentu tak akan berjalan mulus bila Anda masih punya sangkutan profesional. Pekerjaan atau kontrak yang belum selesai kiranya juga mesti ada pertimbangkan.
Jangan sampai langkah yang diambil dengan maksud meringkankan langkah malah membuat masalah makin runyam. Tapi, bila Anda memang sudah yakin dan, yang terpenting, telah berdiskusi dengan pasangan Anda, langkah untuk resign maupun tidak harusnya tak lagi sulit diambil.