6 Destinasi Wisata Paling Pas Dikunjungi dengan Naik Kereta Api

Penumpang kereta api. (Liputan6.com/KAI Daop 5 PWT/Muhamad Ridlo) — Ada sejumlah lokasi wisata yang bisa ditempuh dengan menggunakan moda transportasi kereta api. (Liputan6.com/KAI Daop 5 PWT/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggelar KAI Online Fair pada 13-17 Oktober 2018. KAI menyiapkan 173.655 tiket kereta api jarak jauh dan menengah untuk kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif.

Bagi Anda yang ingin berlibur pada 13 Oktober 2018 hingga 15 Januari 2019 itu, travel fair ini bisa dimanfaatkan. Beragam tiket ditawarkan untuk Anda dengan beragam harga.

Berwisata menggunakan kereta api sangat menyenangkan. Selain biayanya lebih murah, Anda juga dapat menghindari kemacetan. Liputan6.com merangkum enam kota destinasi wisata yang paling pas bila ditempuh dengan naik kereta api.

Bandung

Posisinya yang dekat dari Jakarta, tetapi memiliki beragam alternatif tempat wisata menjadikannya tepat untuk dikunjungi dengan naik kereta api. Bila perjalanan dilakukan siang hari, Anda bisa menikmati pemandangan hijau hingga jembatan Cikubang yang menantang adrenalin.

Begitu tiba, suasana Bandung tempo dulu bisa dinikmati dari Jalan Braga yang tak jauh dari Stasiun Bandung. Anda juga bisa berjalan-jalan sambil wisata kuliner pinggir jalan.

Perjalanan ke Bandung dari Jakarta dengan naik kereta api bisa ditempuh dalam waktu tiga jam, jauh lebih singkat dari perjalanan menggunakan mobil pribadi atau travel yang sering dihambat macet. Anda bisa naik Argo Parahyangan yang memiliki kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif.

Semarang

Selain Solo, Semarang juga punya sejumlah lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Lawang Sewu yang merupakan ikon Semarang. Disebut Lawang Sewu karena gedung itu disebut memiliki ratusan pintu.

Perjalanan Jakarta ke Semarang dapat ditempuh sekitar 6 jam dengan menggunakan Agro Bromo Anggrek.

Solo

Keraton Solo bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Solo dengan menggunakan kereta api. Lokasinya yang berdekatan dengan stasiun hingga mudah dijangkau. Ada dua stasiun kereta api yang dekat dengan Keraton Solo, yaitu Stasiun Jebres dan Stasiun Balapan.

Perjalanan menggunakan kereta api dari Jakarta ke Solo itu memakan waktu sekitar 8,5 jam jika menumpang Argo Dwipangga atau Bima. Sementara, kereta Jayakarta Premium menuju Malang via Solo memakan waktu sembilan jam.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

2 dari 2 halaman

Yogyakarta hingga Surabaya

Kampung Topeng, Andalan Baru Wisata di Kota Malang — Dua topeng malangan berukuran raksasa di Kampung Topeng Kota Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Yogyakarta

Berkunjung ke Yogyakarta, Malioboro bisa menjadi lokasi yang menarik untuk dikunjungi. Lokasinya pun mudah dijangkau karena tak jauh dari Stasiun Tugu atau Stasiun Yogyakarta. Anda bisa menikmati wajah baru trotoar Malioboro sambil mendengarkan para seniman beraksi.

Atau, wisata belanja di Pasar Beringharjo dan menyusuri deretan toko batik di sana.Perjalanan menggunakan kereta api dari Jakarta ke Yogyakarta memakan waktu sekitar sembilan jam jika menumpang Progo dan turun di Stasiun Lempuyangan.

Malang

Ada dua stasiun kereta api yang menyediakan layanan jasa kereta api menuju Malang, Jawa Timur; Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Jika berencana ke Bromo, kereta api akan mengantarkan hingga di stasiun Kota Baru, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan dengan mobil.

Banyak atraksi wisata di Malang berada di Kota Batu. Anda bisa mengunjungi Secret Zoo Batu, Jatim Park 3, sampai Museum Angkut. Jangan lupa cicipi kuliner lezatnya.

Surabaya

Tiba di Stasiun Gubeng, Anda bisa mengunjungi monumen kapal selam, KRI Pasoepati 410. Lokasinya di seberang Stasiun Gubeng. Monumen ini terdapat kapal selam yang memiliki nilai sejarah.

Perjalanan dengan kereta api dari Jakarta menuju Surabaya memakan waktu 12 jam. Anda bisa menumpang sleeper train dengan harga tiket Rp 900 ribu untuk sekali perjalanan. Lebih nyaman pastinya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kakek 64 tahun, anggota linmas desa Argomulyo, secara sukarela ia menjaga perlintasan tanpa palang pintu ini sejak H-7 hingga H+7 lebaran.