Liputan6.com, Jakarta Sukses besar destinasi digital Generasi Pesona Indonesia (GenPI) diberbagai kota, ikut memacu GenPI Sawahlunto untuk bergerak. Terbaru GenPI Sawahlunto bersiap meluncurkan destinasi digital Pasar Silo, Minggu (21/10). Cerdiknya, peluncuran ini berbarengan dengan penutupan Sawahlunto International Music Festival (SIMFest) 2018.
"Kita memanfaatkan momentum ramainya SIMFest 2018. Soalnya banyak wisatawan yang hadir diperhelatan tersebut. Ini akan semakin mengangkat gaung Pasar Silo itu sendiri," ujar Koordinator GenPI Sawahlunto Muhammad Yudha Pradhana, Sabtu (20/10).
Bakal banyak atraksi seru yang ditampilkan saat launching nanti. Atraksi itu berupa Tari Galombang, Perkusi Sanggar Canang Badantiang, hingga festival jajanan minang.
Advertisement
Yudha menjelaskan, Pasa Silo pada dasarnya sama dengan destinasi digital lainnya. Yaitu menciptakan tempat atraksi baru yang instragramable. Apalagi Sawahlunto memiliki banyak spot instagramable hampir disetiap sudut.
"Kami ingin menghidupkan pariwisata Sumatera Barat khususnya Sawahlunto. Sekaligus wadah bagi masyarakat. Sehingga masyarakat dapat terlibat dengan kegiatan pariwisata yang dapat membantu perekonomian masyarakat," jelasnya.
Soal spot Pasar Silo memang paten. Sesuai namanya pasar ini berlokasi di Silo. Sebuah bangunan haritage yang begitu menonjol di Sawahlunto. Bangunannya berupa 3 buah menara yang begitu menonjol di Sawahlunto.
Tercatat 15 lapak kuliner serta pernak-pernik siap meramaikan Pasar Silo. Berbagai kuliner lezat siap dihadirkan para penjual. Uniknya kuliner yg dijajakan nantinya sangat beragam. Bukan sekedar kuliner Minang bahkan ada kuliner khas Jawa, Sunda, serta lainnya.
"Ya inilah Sawahlunto. Kota multi etnis yang hidup rukun berdampingan. Tidak ada pendatang dan suku asli disini. Semua sama. Semuanya lah yang membangun Sawahlunto," ujar Yudha.
Sementara itu Koordinator GenPI Nasional, Mansyur Ebo, menambahkan, ada banyak kreasi pasar yang sedang dipersiapkan. Semua berbasis pada atraksi pariwisata, untuk memperkuat daya tarik dan daya saing destinasi disetiap daerah. Semuanya dikembangkan menurut ciri khas serta keunggulan masing-masing.
“Kami selalu menggabungkan nature alam, culture atau budaya, dan dikombinasi dengan manmade. Pasar Silo menggabungkan semuanya. Ada sentuhan manmade dengan bangunan-bangina sejarahnya, ada budayanya dan juga alamnya. Karena Kota Sawahlunto itu dikelilingi perbukitan yang indah,” ujar Ebo.
Pasaran adalah bentuk kopi darat atau offline komunitas netizen dan masyarakat umum yang tematik. Anak muda zaman “now” tidak mau yang biasa-biasa saja. Semua harus punya cerita, asyik difoto, dan kreatif.
“Mereka maunya berlama-lama nongkrong, seperti di cafe, asal jaringan telekomunikasinya bagus. Nah kita sediakan wadahnya lewat destinasi digital ini,” ucap Mansyur.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi semangat anak-anak GenPI dalam berkreasi. Menciptakan pasar-pasar dengan berbagai karakter, sesuai daerahnya.
Menpar juga mengatakan, sebagai serdadu digital langkah GenPI telah banyak mengangkat pariwisata Indonesia. Karena destinasi digital memberikan warna baru dalam pariwisata Indonesia. Dimana hanya Indonesia saja yang memiliki destinasi digital.
"Kita mesti bangga kita menjadi negara pertama di dunia yang memiliki destinasi digital. Apalagi ini adalah kreasinya anak-anak muda yang peduli dengan pariwisata, yaitu GenPI. Maju terus pariwisata Indonesia. Salam Pesona Indonesia. GenPI! Gasss!," ucap Arief Yahya.
(*)