Liputan6.com, Jakarta - Dewan Kesenian Jakarta melalui Komite Tari menyelenggarakan program Imajitari "International Dance Film Festival" 2018 pada Kamis, 25 Oktober 2018 di Gedung Kesenian Jakarta. Ajang ini sekaligus menjadi upaya sosialisasi dance film kepada publik.
Dewan Juri Imajitari International Dance Film Festival 2018 adalah Arnd Wesemann (Kritikus Tari) Eko Supriyanto (Koreografer), Faozan Rizal (Sutradara dan Sinematografer), serta Chairun Nisa (Sutradara). Terdapat 6 dance film yang dinobatkan sebagai karya terbaik.
Advertisement
Baca Juga
Adalah Weaving Anteh (Indonesia) sutradara Sammaria Simanjuntak dan koreografer Marintan Sirait, Another I (Indonesia) sutradara dan koreografer Kresna Kurnia Wijaya, Vestiges of Dissapear (Korea Selatan) sutradara dan koreografer Jinyoung Park.
Kemudian, Breathe (Indonesia) sutradara Sammaria Simanjuntak dan koreografer Marintan Sirait, Misogyny Pandora (Chili) sutradara Felipe Diaz dan koreografer Javiera Acuna Rosati, dan Over a low flame (Israel) sutradara Amit Sides dan koreografer Yaara Moses.
Penyelenggaraan International Dance Film Festival 2018 turut bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Fakultas Film & Televisi Institut Kesenian Jakarta, Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian jakarta, Goethe-Institut Indonesien, dan kineforum. Dance film jadi ruang kreatif seni bagi seniman di bidang tari dan film.
"Dengan adanya program Imajitari 2018, kami menyimpulkan karya anak bangsa sudah sangat siap bersaing di platform internasional. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para dancefilmmaker yng telah berkontribusi," jelas Hartati, selaku Ketua Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: