Liputan6.com, Jakarta - Pekan mode terbesar di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week 2019 semakin semarak dengan karya-karya terbaru dari rumah mode BINhouse. BINhouse yang didirikan 32 tahun lalu ini tak pernah kehilangan gairah untuk berkreasi dan berinovasi menyajikan busana yang sesuai zaman.
Sang founder Josephine W. Komara atau Obin dan artisan BINhouse terus meremajakan industri internasional yang berawal dari rumahan di tahun 80-an untuk hidup berdampingan dengan budaya global serta generasi milenial.
Generasi milenial pun diajak menyelami karyanya dalam pendekatan klasik di pekan mode Jakarta Fashion Week 2019. Memperkenalkan kembali istlah klasik Sutra Dewangga yang bermakna kain sutra dengan motif dan warna yang sangat indah.
Advertisement
Baca Juga
Lewat koleksi padu padan kain dengan busana yang kaya detail, bahan, warna, dan desain dinamik, BINhouse tampil memukau di Jakarta Fashion Week 2019, Kamis (25/10/2018).
Gabungan semua kekayaan tadi menjadi kombinasi yang memberikan wawasan berbeda, termasuk memadu padankan cara memakai batik. Kreasi kain-kain yang menjadi dasar padu padan bagi perempuan Indonesia yang cantik dan eksotik.
Inspirasi daily wear Tim BINhouse kembali menyuguhkan fashion show bergaya teatrikal yang selalu ditunggu-tunggu, termasuk di JFW ke-11 kali ini. Pagelaran busana terbagi tiga sequence yang bakal jadi sontekan bagaimana mix and match batik untuk segala acara sesuai selera.
Sebab salah satu misi BINHouse adalah mengajak perempuan Indonesia untuk lebih sering menggunakan kain sebagai daily wear dalam gaya kekinian. Dalam sesi pertama hadirlah padu padan kain dalam variasi blouse berpotongan kebaya kontemporer.
Belasan set baju seperti potongan kemeja kerah kutu baru atau kebaya kurung, cheongsam, sampai asimetris tampil modern dan chic. Sama sekali tak ada kesan ribet, apalagi dipadukan dengan sneakers favoritmu.
Â
Outer depan-belakang-genic
Selain opsi dengan atasan-bawahan yang simpel, BINhouse kembali memamerkan gaya layering dengan detail indah pada bagian depan dan belakangnya. Seperti outerwear bermodel batwing dengan panjang semata kaki yang artistik dan eksentrik.
Ada juga kreasi kebaya dengan potongan outer yang membentuk model mules seperti dipakai Laura Muljadi. Warna kebaya-outer orange yang bold terlihat mewakili keeksotisan perempuan Indonesia yang tampil feminin dengan heels.
Begitu juga set baju yang dipakai Kimmy Jayanti yang dipresentasikan lebih edgy. kebaya-outer warna putih dengan kerang cheongsam serta potongan batwing yang elok. Tak masalah jika ingin dipasangkan dengan sepatu keds andalan.
Selayang selendang
Selendang biasa dipakai dalam kebaya sebagai aksen pemanis. Namun di tangan BINhouse selendang menyempurnakan keseluruhan tampilan dan tidak hanya dilihat selayang.
Siapa yang menampik keindahan selendang unik yang dibuat dengan teknik khas Obin seperti lipatan, teknik cabik, dan lilitan seperti menyerupai bunga. Jangan takut untuk menambahkan selendang dalam berbagai model kebaya yang akan dipakai.
Tabrak warna bahkan motif sekali pun terlihat semakin dinamik dan makin eksotik. Dengan banyaknya pilihan gaya, tak tahu kapan terjadi, kain dan kebaya kontemporer kelak bisa kembali berjaya jadi busana sehari-hari.
Seperti apa pun kepribadian dan pernyataan gaya yang dimiliki tiap orang, kain dan kebaya membuat perempuan menjadi wanita seutuhnya. Terima kasih BINhouse telah kembali memperkenalkan Sutra Dewangga dalam koleksi kain dan set busana dengan segala keindahannya. (Fimela.com)
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement