Liputan6.com, Jakarta - Putri Jepang, Ayako telah melepas gelar kerajaannya setelah resmi menikah dengan Kei Moriya pada Senin, 29 Oktober 2018. Ayako dan Kei Moriya menikah dalam upacara adat khas kekaisaran Negeri Sakura di Kuil Meiji, Tokyo. Dengan demikian, Ayako tak lagi menyandang status sebagai putri, melainkan rakyat biasa.
Pernikahan mereka ditampilkan di seluruh media-media nasional Jepang. Seperti dilansir CNN, 29 Oktober 2018, Senin pagi, saat bertemu Kei, Ayako mengenakan jubah luar uchiki dan hakama, celana panjang melengkung yang terikat di pinggang dan jatuh ke pergelangan kaki. Sementara Kei mengenakan jas modern berwarna hitam dengan kemeja putih dan dasi warna senada.
Advertisement
Baca Juga
Tak lama setelah mereka bertemu, penampilan Ayako berubah dengan mengenakan kouchiki yang lebih formal, "jubah kecil" dengan lengan panjang lebar, dan rok panjang yang terpisah yang disebut naga-bakama. Kedua pakaian yang dikenakan Ayako saat menikah, biasa dipakai oleh bangsawan Jepang sejak era Heian, yang berlangsung dari tahun 794 hingga 1185.
Kisah cinta Ayako dan Kei bermula saat ibu mereka saling bertemu. Ibu Ayako lah yang mengenalkan putrinya pada Kei, dengan tujuan membangkitkan semangat Ayako dalam membela hak asasi manusia.
Di luar dugaan, pertemuan itu justru membuat mereka jatuh cinta. Dalam sebuah konferensi pers, Ayako mengaku sangat kasmaran dengan Kei, meski hanya dari kalangan rakyat biasa. Kei diketahui bekerja di perusahaan pelayaran raksasa Nippon Yusen.
Saksikan video pilihan di bawah ini: