Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tidak hanya kaya akan ragam budaya, tetapi juga memiliki seniman-seniman muda berbakat dengan karya mengagumkan. Satu di antaranya adalah Dedy Shofianto, seorang seniman kriya kinetik yang kini menetap di Yogyakarta.
Alumni Institut Seni Indonesia atau ISI Yogyakarta tersebut sempat diundang menjadi salah satu pembicara dalam sesi diskusi kampanye Shopee, Kreasi Nusantara: Koleksi Karya Muda. Dedy berbagi cerita tentang karya seni yang ia bawa yang terinspirasi dari kumbang hama.
Advertisement
Baca Juga
"Awal ketertarikan karena saya melihat di event-event pameran hanya statis di tahun 2014. Inspirasi awal kinetik sendiri melihat hal-hal kecil yang sering saya lihat yaitu wawung, hama tetapi menarik," jelas Dedy Shofianto di Sinergi Coworking Space, Yogyakarta, belum lama ini.
Seniman yang juga dikenal dengan karya garuda kinetik ini, akan turut serta dalam sebuah eksibisi di Taiwan pada Desember yang dilakukan selama tiga bulan. Sebelumnya, ia pernah ikut dalam berbagai pameran termasuk Art Jakarta 2017.
"Akan eksibisi di Taiwan yang mengangkat budaya Indonesia ada juga tentang serangga-serangga seperti wawung," tambah Dedy.
Dalam setiap karyanya, Dedy Shofianto menggabungkan seni kinetik, sains, dan teknologi. Adapun penggerak karya dapat dibuat dengan sensor hingga penggunaan dinamo. Beberapa ide tercetus dari sekitarnya juga Indonesia.
"Saya berangkat dari hal-hal sekitar, budaya Indonesia, gagasan cerita tentang Indonesia yang jadi modal eksibisi ke ranah internasional," ungkap Dedy Shofianto.
Berbicara masalah harga, Dedy menyebut jika tidak dapat asal memberi harga. Menilai perjalanan karya seni dapat dari event yang dilalui, material yang digunakan, bentuk dan waktu pengerjaan dan harus menjalani event di dalam dan luar negeri. Seperti karya wawung yang ia buat dibanderol dengan kisaran harga Rp 20 jutaan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: