Sukses

Sederet Fakta tentang Kotak Hitam dalam Kecelakaan Pesawat Terbang

Tim SAR gabungan baru saja berhasil menemukan black box atau kotak hitam pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang. Berikut sederet fakta tentang kotak hitam.

Liputan6.com, Jakarta - Tim SAR gabungan berhasil menemukan black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober 2018. Kotak hitam itu ditemukan oleh penyelam dari TNI AL Sertu Hendra.

"Kami mendapatkan black box warna oranye. Kondisinya utuh, kemudian ada alat-alat sedikit di dalam lumpur," ujar Hendra, Kamis (1/11/2018).

Kotak hitam merupakan benda yang paling dicari setiap kali kecelakaan pesawat terbang. Berikut fakta-fakta tentang kotak hitam.

Kotak Hitam Terbagi Dua Bagian

Kotak hitam terdiri dari dua bagian peralatan yang terpisah: perekam data penerbangan (Flight Data Recorder/FDR) dan perekam suara kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR). Letak kotak hitam biasanya berada di ekor pesawat terbang. Alasannya karena dianggap lebih aman.

Tak Berwarna Hitam

Meski namanya kotak hitam, tapi warnanya tidaklah hitam. Benda tersebut memiliki warna yang mirip seperti jembatan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat.

Warna tersebut dikenal dengan istilah "international orange" yang merupakan satu set dari tiga warna yang digunakan dalam kedirgantaraan dan teknik, untuk membedakan dari benda-benda lainnya.

Diciptakan oleh Orang Australia

Ketika baru 9 tahun, ayah David Warren tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat di 1934. Hal ini membuatnya memiliki ide untuk sebuah benda yang mampu merekam data penerbangan dan percakapan analisis kokpit.

Gunanya untuk membantu analis dalam mengumpulkan kejadian- kejadian yang menyebabkan kecelakaan. Pada 1956, dia membuat sebuah prototipe perekam penerbangan yang disebut AR: Flight Memory Unit.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Fakta-Fakta Lain Kotak Hitan

Perekam Data Penerbangan Elektronik

Menurut The Conversation, kotak hitam biasa disebut para pakar penerbangan sebagai electronic flight data recorders (perekam data penerbangan elektronik).

Peran mereka adalah untuk menjaga detail informasi penerbangan, merekam semua data seperti ketinggian, posisi, kecepatan, serta percakapan pilot.

Menyimpan Percakapan Kokpit Selama 2 jam

Perekam digital ini memiliki penyimpanan yang cukup untuk 25 jam data penerbangan, tetapi hanya memiliki dua jam penyimpanan untuk rekaman suara kokpit, yang direkam sendiri dalam satu lingkaran.

Perekam suara kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR) melacak interaksi kru satu sama lain dan kontrol lalu lintas udara. Mereka juga merekam kebisingan latar yang mungkin penting bagi analis kecelakaan.

Tak Mudah untuk Menemukannya

Kotak hitam dilengkapi dengan suar pencari bawah air yang mulai memancarkan sinyalnya jika sensor menyentuh air. Mereka bekerja untuk kedalaman lebih dari empat kilometer dan dapat mengeluarkan "ping" sekali dalam satu detik selama 30 hari sebelum baterai habis.

Namun, tidak mudah untuk menemukannya. Seperti pada Air France 447 yang jatuh di Samudera Atlantik. Butuh waktu dua tahun bagi tim pencari untuk menemukan dan menaikkan kotak hitam pesawat nahas itu.

Tak Mudah Dihancurkan

Flight Data Recorder (FDR) biasanya dibungkus ganda dengan titanium atau baja tahan karat. Benda tersebut juga harus mampu menahan kondisi yang sangat buruk.