Sukses

Cerita Mistis Kostum Nasional Putri Pariwisata di Ajang Miss Supranational 2018

Putri Pariwisata 2018 akan mengikuti ajang Miss Supranational 2018 di Polandia. Di sana, ia akan mengenakan kostum nasional yang terinspirasi busana tradisional khas Dayak Kalimantan.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Putri Indonesia kembali mengirimkan perwakilan untuk mengikuti ajang kecantikan dunia. Kali ini Putri Pariwisata 2018 Wilda Octaviana Situngkir yang dikirim untuk mengikuti ajang Miss Supranational 2018 yang akan berlangsung di Polandia. Adapun Karantina Miss Supranational akan berlangsung pada 7 Desember 2018 di Mosir Krynica Zdroj, Polandia.

Untuk mengikuti ajang Miss Supranational, Wilda mengaku sudah memiliki berbagai persiapan sejak awal terpilih. "Saya sudah berlatih untuk melakukan persiapan yaitu dengan melakukan perawatan kecantikan luar dan dalam, belajar merias wajah sendiri yang diajarkan tim make up artis," kata wanita asal Kalimantan Barat, kelahiran 28 Oktober 1993 di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (5/11/2018).  

Selain itu, Wilda juga mendapat banyak pembekalan dan pelatihan di berbagai bidang seperti kelas table manner, pembekalan tentang current issue, filosofi dan filsafat, kelas Bahasa Inggris, pembentukan tubuh, hingga perawatan gigi.

Wilda juga membawa sekitar 40 busana yang akan dikenakannya selama masa karantina seperti gaun malam, coctail dress, kebaya, hingga kostum nasional.

Untuk kostum nasional, Yayasan Putri Indonesia mempercayakan Dynand Fariz, pria di balik kesuksesan Jember Fashion Festival untuk merancang kostum nasional yang akan dikenakan Wilda Octaviana Situngkir di ajang Miss Supranational 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sumber Inspirasi Kostum Nasional

Kostum nasional bertemakan The Sacred Hudoq tersebut terinspirasi dari busana khas Dayak Kalimantan yang telah dikemas secara modern dan anggun dengan menampilkan warna-warna yang melambangkan keberanian.     

Hudoq artinya menjelma. Diaplikasikan dari tarian topeng Hudoq yang dipercaya bahwa sosok sang penjaga akan menjelma mengusir hama penyakit dan bencana dalam kehidupan. Topeng yang direpresentasikan memiliki beragam bentuk, merepresentasikan sifat yang dimiliki.

"Sebelum kita buka topeng harus bener-bener meresapi. Inilah yang mau saya tunjukkan di balik topeng itu ada sosok manusia menjelma. Yang orang mengira tidak ada tapi sebenarnya ada sosok manusia yang menjelma," ucap Wilda.

Meskipun sarat unsur mistis dan pengaruh animisme warisan leluhur, tarian hudoq menunjukan bahwa masyarakat Dayak selalu menjunjung tinggi segala bentuk komunikasi baik terhadap sesama maupun pencipta. "Kebetulan saya juga dari kecil dari Kalimantan dan saya mau membawa nama Kalimantan lebih bagus lagi tentunya. Inilah kesempatan saya," kata Wilda.

Wilda nantinya akan bersaing dengan finalis dari 82 negara lainnya. Ia pun mengaku akan berbuat yang terbaik di ajang tersebut untuk mengharumkan nama Indonesia. "Tentu targetnya mah paling tinggi dari hasil terbaik, membawa crown pertama ya," ucapnya.