Liputan6.com, Bintan Lomba Drone dalam rangka Wonderful Sail to Bintan 2018 berlangsung meriah. Perhelatan Lomba International Drone Race yang diikuti wisatawan mancanegara (Wisman) dari berbagai negara ini mampu menjadi bagian atraksi yang menarik dari kedatangan puluhan yachters di Lagoi Bintan, 4 November 2018.
"Kami bersyukur peserta sangat antusias, dan seru banget di lokasi yang indah ini. Total peserta drone yang hadir 20 orang dari berbagai negara seperti Singapura, Johor Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia. Tiap Pilot membawa 5 hingga 10 drone. Ada beberapa kelas pertandingan yang kami pertandingkan. Yang terpenting adalah lokasi yang indah ini membuat peserta bersemangat," ujar Drone Competition Respresentative, Michael. Selain Lomba Drone, ada juga Atraksi Jet Ski dari berbagai negara. Semuanya unsur Sport Tourism.
Michael juga memuji dukungan panitia dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang menggelar acara pembukaan dengan meriah dan ekslusif. Bukan keramahtamahannya saja, namun lokasi lomba yang persis di pinggir hamparan laut pasir putih Lagoi Bay menjadi saksi hidup para Pilot Drone.
Advertisement
"Asik jika kami datang di suatu hari nanti bersama keluarga. Bintan sangat cocok untuk berbagai event dan lomba-lomba berkelas. Jadi kami bisa kumpul dengan semua komunitas sambil menikmati alam yang indah," tambah Michael.
Lagoi Bay memang seksi banget. Pantainya berpasir putih. Bersih. Fasilitas lengkap. Ada beberapa Hotel juga mengelilingi area yang ekslusif dan menawan tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Bintan Luki Zainal Prawira mengatakan, Bintan sudah siap menerima wisatawan dengan jumlah yang banyak dan berskala internasional. Bukti terus bertumbuhnya Pariwisata Bintan sudah bisa dilihat dari jumlah masuknya wisatawan ke Bintan atau Kepulauan Riau.
Ucapan Luki bisa dibuktikan dari angka. Kata Luki, Kunjungan Wisman ke Bintan dari pintu masuk Pelabuhan BBT Lagoi pada periode Januari - September 2018 versus Januari-September 2018, naik sebesar 31,6%.
"Alhamdulillah, berdasarkan pintu masuk maka Bintan menjadi penyumbang Wisman terbanyak ke 4 setelah Bali, Jakarta, dan Batam. Kami siap terus menjaga angka ini dengan inovasi-inovasi kami dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Luki.
Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Masruroh dalam berbagai kesempatan selalu menganalogikan pariwisata itu ibarat celana. Kantung kanan Bali, kantung kiri Jakarta, kantung belakang Kepri (Batam, Bintan). Tiga kantung utama itu acap disebut 3 Greater. Selain membuat kantung-kantung baru, salah satu yang didorong Kemenpar dalah memperbesar kapasitas kantung yang sudah ada.
"Salah satunya dengan mendukung Lomba Drone dan datangnya Sail to Bintan 2018. Karena ini adalah usaha kami untuk hal yang besar dan kesiapan 3A yang besar pula. Akses, Atraksi, dan Amenitasnya Bintan,” kata Giri yang juga diamini Masruroh.
Giri mengatakan Bintan juga sangat juara urusan alam. Atraksi manmade-nya, seperti sport tourism dan event tourism sudah mulai popular di Singapore dan Malaysia. Nature-nya, sudah pasti memiliki keunggulan dan menjadi komplementer buat Singapura yang tidak memiliki pantai, hutan, bakau, dan bawah laut. Giri juga juga menghimbau daerah lain untuk berlomba-lomba mendatangkan tamu dengan pancingan awal melalui pelaksanaan event international seperti di Bintan.
“Lomba Drone ini salah satu contoh konkret. Begitu ada event, semuanya diikuti wisatawan mancanegara dan value nya meningkat. Newsnya viral di media dan komunitas internasional mereka sendiri. Semoga membuat dan menjadi kenangan manis bagi para wisatawan untuk datang kembali ke Bintan,"tambah Masruroh yang juga dibenarkan oleh Kiagoos Irvan Faisal, Kepala Bidang Pemasaran Area II (Kepulauan Riau).
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat kepada Bintan yang terus menambah jumlah kunjungan Wismannya. Kata Menpar, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Pemerintah Kota Tanjungpinang berhasil menambah jumlah wisatawan yang datang melalui kegiatan-kegiatan olahraga terutama kompetisi olahraga yang bisa diikuti oleh para wisatawan yang sedang berlibur atau bukan atlet profesional.
"Kalau sport tourism itu dibagi dua besar, aktif sama pasif, wismannya itu aktif sama pasif. Kalau pasif, wismannya jadi penonton (kalau aktif, ikut kompetisi olahraga). Bintan ini merepresentasi sport tourism yang aktif. Bagus. Harus terus kreatif," kata Arief Yahya.
(*)