Liputan6.com, Jakarta Wakatobi Wonderful Festival and Expo alias Wakatobi Wave, akan kembali digelar. Event ini akan dilangsungkan 11-13 November mendatang. Sejumlah kegiatan seru bakal tersaji di event tersebut, mulai dari atraksi budaya hingga diving.
Tahun ini, pelaksanaan Wakatobi Wave memasuki tahun pelaksanaan ke-4. Wakatobi Wave 2018 akan diselenggarakan di 3 tempat diantaranya, lapangan Pangulubelo, Dive Site di Pulau Wango-Wangi, juga di Marina Wakatobi.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, pelaksanaan Wakatobi Wave 2018 akan padat dengan kegiatan. Yang pasti akan memanjakan wisatawan.
Advertisement
“Tahun ini kegiatan Wakatobi Wave sangat padat. Jenis kegiatannya pun sangat beragam. Selama tiga hari pelaksanaan, wisatawan dijamin akan betah berlama-lama di Wakatobi,” papar Arief Yahya, Senin (5/11).
Pada hari pertama, 11 November, karnaval budaya langsung digelar. Karnaval ini akan menghadirkan parade budaya yang berasal dari empat pulau di sekitar Wakatobi. Karnaval ini dilangsungkan di Lapangan Pangulubelo.
Namun, atraksi yang wajib ditunggu adalah tarian kolosal. Sebanyak 1.000 penari akan terlibat dalam kegiatan ini. Mereka akan membawakan kolaborasi tarian dari empat pulau di Wakatobi. Ada Lengko, Lariangi, Sajo Moane, dan Balumpa.
“Kekayaan budaya Wakatobi akan langsung tersaji sejak awal. Atraksi ini tidak boleh dilewatkan. Karena inilah identitas dari Wakatobi yang harus diperkenalkan,” papar Arief Yahya.
Agenda yang tidak kalah terjadi di hari kedua, 12 November. Agenda padat hari ini akan dibuka dengan Fun Dive di Dive Site Pantai Wangi-Wangi. Kegiatan ini akan diikuti diver-diver profesional. Sejumlah tamu undangan dan media juga akan dilibatkan.
Namun, kegiatan yang paling ditunggu-tunggu adalah lomba panjat pinang di atas laut. Pinang yang akan dipanjat, berada di rakit yang terbuat dari kayu.
“Ini kegiatan yang sangat seru. Karena akan melibatkan masyarakat dan wisatawan. Event yang spesial,” kata Arief Yahya.
Sementara Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, mengatakan Wakatobi sudah siap menyambut wisatawan. Secara akses dan amenitas, Wakatobi tidak ada masalah.
“Wakatobi bisa dijangkau melalui jalur laut dan udara. Dari udara, ada penerbangan dari Kendari. Sedangkan lewat laut, Wakatobi sudah terhubung ke beberapa kota. Seperti ke Bau-Bau, Buton, juga Kendari,” jelas Eshty.
Wakatobi juga memiliki sejumlah hotel dan penginapan dengan harga beragam.
“Banyak pilihan. Jadi tidak perlu khawatir jika ingin berkunjung kesana,” tutur Esthy yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar.