Liputan6.com, Jakarta – Dengan beragam pulau, budaya, etnis dan suku, Indonesia disebut-sebut sebagai taman sari pusparagam budaya. Kekayaan yang luar biasa ini sudah sepatutnya dilestarikan dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia sendiri, dari generasi ke generasi.
Yayasan Al-Mar memiliki perhatian pada kelangsungan warisan budaya Indonesia. Yayasan yang sudah berdiri sejak tahun 2009 ini memiliki 3 divisi yang dibangun atas dasar visi dan misinya, yaitu Divisi Sarana Ibadah, Divisi Sarana Pendidikan, dan Divisi Budaya yang disebut The Culture Heritage of Indonesia (CHI).
CHI Heritage memiliki tujuan untuk turut berperan dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Indonesia. Kepedulian CHI pada kelangsungan warisan budaya Indonesia ini antara lain dituangkan dalam bentuk pemberian penghargaan kepada para pahlawan warisan budaya Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Untuk kali pertama, penghargaan ini diberikan kepada para pejuang di balik bertahannya industri batik. Kemajuan teknologi dan berhembusnya ombak industri modern dalam pakaian jadi membuat industri batik semakin meredup, seiring dengan hal ini meredup pula kehidupan para pengrajin yang berada di balik industri batik.
Kepada merekalah penghargaan CHI Award 2018 kategori pelestari diberikan. CHI Award 2018 juga akan diberikan kepada kategori penerus, inovator, dan juga Penghargaan Khusus (Legacy). Untuk Kategori Penghargaan Khusus akan diberikan kepada Go Tik Swan atau Panembahan Hardjonagoro.
Batik Indonesia yang dibuat Go Tik Swan pada dasarnya merupakan hasil perkawinan batik klasik keraton, terutama gaya batik Surakarta dan Yogyakarta, dengan batik gaya pesisir utara Jawa Tengah, terutama Pekalongan.
Bertepatan dengan Hari Pahlawan
Duduk sebagai Dewan Pemerhati Seni Budaya untuk CHI Award 2018 adalah Neneng Iskandar dari Wastraprema, Musa Widyatmodjo (perancang mode Indonesia), William Kwan (pengamat wastra batik), Insana Ilham Habibie (kreator batik), dan Wiwit Ilham Panjaitan (Inisiator dan Pendiri CHI Heritage – Warisan Budaya Indonesia).
Penghargaan ini diadakan bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November 2018, di Plaza Indonesia, Jakarta. Perkumpulan The Culture Heritage of Indonesia (CHI Heritage – Warisan Budaya Indonesia) merupakan divisi budaya dari Al Mar Foundation. Yayasan yang sekretariatnya ada di Jakarta ini bergerak di bidang sosial, keagamaan, kemanusiaan, pendidikan dan budaya.
“Dengan pemberian penghargaan ini, kita berharap bisa membuat para pengrajin batik ini semakin bersemangat dalam berkarya. Lalu, diharapkan juga bisa menginspirasi dan membuat banyak orang lebih memerhatikan pelestarian budaya pembuatan batik tradisional Indonesia,” ujar Ayu Dyah Pasha, salah seorang pengurus CHI dan Yayasan Al Mar, pada Liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement