Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang penyajian teh tak bisa dikreasikan? Dengan begitu banyak jenis, teh nyatanya sangat mungkin dikombinasikan dengan bahan lain untuk menciptakan rasa baru. Karenanya, tren tea mixology sudah seharusnya masuk ke Indonesia.
Sebagai upaya memperkenalkan, Association of Indonesia Specialty Tea (AISTea) menggelar kompetisi Tea Brewing and Tea Mixologist pertama di Indonesia pada 23 dan 24 November 2018 di event SIAL InterFood di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
William Wongo, pakar kuliner yang jadi salah satu juri di kompetisi itu mengatakan, mixology bukan semata mencampur segala macam bahan. Namun, pencampuran itu harus memiliki tujuan.
Advertisement
Baca Juga
Juri lain sekaligus pakar teh, Ratna Somantri kepada Liputan6.com, menuturkan tea mixology dikatakan sukses ketika pencampuran beberapa bahan bisa menghasilkan karakter rasa baru yang lebih enak dari masing-masing komponen bahan itu.
"Jadi, misalnya bikin teh dicampur buah, dicampur bunga. Kalau cuma sekedar rasa bunga, buah, dan teh ya jadinya cuma es teh saja. Tapi, kalau tea mixology itu rasanya harus baru, berbeda, dan spesial," jelas Ratna.
Ia manambahkan, tea mixology adalah salah satu bukti kalau teh juga bisa disajikan dengan trendi, modern, dan kreatif. Apalagi, varian teh banyak sekali.
"Tea mixology ini masih baru banget. Makanya, tadi beberapa peserta kayak masih bingung bagaimana mencampurkan teh dengan bahan lain," tambahnya.
Menurut Ratna, kreasi penyajian teh itu hanya berbatas kreativitas. "Kita bisa buat banyak sekali kreasi teh, baik minuman maupun makanan. Tapi, yang paling penting, kita harus mengerti dulu tentang teh atau karakter rasa teh ini," katanya.
"Bagaimana menyeduh agar mendapat rasa teh yang maksimal. Tentunya aplikasi ke makanan dengan aplikasi ke minuman, itu akan berbeda. Jadi, memang sangat tidak terbatas," sambungnya perihal kreasi teh, termasuk dalam bentuk tea mixology.
Â
Simak video pilihan di bawah ini: