Liputan6.com, Toba Samosir Sudahkah Anda berkunjung ke kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba? Kalau belum, cobalah jalur wisata versi generasi milenials yang ikut program The Experience. Mengekplorasi area Toba Samosir (Tobasa), detail rute program ini unik dengan sebaran beragam.
Mulai dari alam, budaya, hingga wisata sejarah. Program ‘The Experience’ telah ditutup Sabtu (24/11). Misi ini telah memetakan beragam potensi yang dimiliki Danau Toba, 21-24 November 2018. Program tersebut melibatkan 15 generasi zaman now. Mereka berasal dari Inspire Travel and Tourism Learning Centre Jakarta.
Para milenials ini didampingi oleh 4 instruktur pembimbing, plus 1 observer warna negara Singapura. Terbagi menjadi beberapa tim, mereka menawarkan banyak alternatif destinasi. Salah satunya 4 milenials yang mengekplorasi ‘Wonderful Desa Meat’ yang berada di Tampahan, Tobasa, Sumatera Utara. Mereka adalah Jihadi Fahrul, Christine Farnanda, Della Amirra, dan Shanny Cahyadi
Advertisement
Pembimbing Inspire Travel and Tourism Learning Center Jakarta Krisanti Kurniawan mengakui, potensi Meat cukup besar.
“Potensi yang dimiliki Desa Meat ini sangat besar. Alam dan budayanya terbaik. Pokoknya di sana itu sangat eksotis. Desa Meat harus menjadi destinasi utama. Bukan itu saja, kami juga merekomendasikan banyak destinasi terbaik di Kawasan Danau Toba,” jelas Krisanti.
Della Amirra dkk juga memetakan aksesibilitas menuju Desa Meat. Start utama dihitung dari Jakarta menuju Bandara Silangit dengan beberapa opsi maskapai. Untuk direct flight ada Garuda, Citilink, Sriwijaya, dan Batik Air.
Bandara Silangit juga terhubung dengan Malaysia melalui Malindo Air dan AirAsia. Memakai jalan darat dengan banyak opsi moda, Desa Meat ditempuh 31 menit dari Silangit.
“Aksesibilitas menuju Desa Meat sangat bagus. Pilihannya sangat beragam dengan Bandara Silangit jadi poros utamanya. Bandara ini juga sudah terhubung dengan Malaysia. Jadi, wisman yang transit melalui Malaysia bisa langsung terbang ke Silangit lalu menuju Desa Meat,” ujar Kristanti.
Atraksi eksotis memang sudah menunggu di Desa Wisata Meat. Wisatawan bisa melihat dan mencoba proses pembuatan ulos. Sekitar 80% kaum wanita Desa Meat menekuni martonun Ulos.
Di sini juga terdapat rumah adat dengan usia sekitar 126 tahun. Wilayah ini memiliki areal persawahan yang menghijau luas. Hamparan ini semakin menegaskan nuansa tradisional Meat.
“Budaya di Desa Meat sangat beragam. Salah satu produk terbaiknya adalah Ulos. Lebih lanjut, desa ini juga memiliki sawah yang indah. Desa Meat juga terkenal dengan kulinernya yang sangat nikmat. Di sini juga disediakan banyak homestay dengan arsitektur tradisional Batak,” jelas Krisanti.
Membentuk rantai jalur wisata terbaik, wisatawan bisa mengeksplorasi sisi lain Danau Toba. Mereka ini bisa datang ke Batu Tuk Tuk Simundi atau sisi Danau Toba di kawasan Pantai Simanjuntak. Atau, pergi ke Pantai Pakodian.
Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Kemenpar Lokot Ahmad Enda menerangkan, Desa Meat menjadi poros terbaik saat berkunjung ke Danau Toba di sisi Tobasa.
“Desa Meat sangat indah. Nuansa tradisionalnya sangat kuat. Dari desa ini, wisatawan juga bisa pergi ke destinasi lainnya. Posisinya memang sangat strategis. Yang jelas, Kawasan Danau Toba ini menjadi paket wisata yang lengkap,” terang Lokot.
Mengekplorasi lebih dalam, Della Amirra dkk terpesona dengan keindahan Desa Lintong Nihuta. Desa ini adalah lokasi shooting Film Toba Dream tahun 2015. Experience makin lengkap kala mampir ke Museum Batak & TB Silalahi di Balige. Lokasinya dekat dari Meat.
Museum ini cara instan mengenal budaya Batak. Koleksinya dikelompokan menurut arsitektur, aksara dan sastra, karya seni, religi, hingga upacara adat. Museum ini menyimpan Pusaka Batak yang berisi pengetahuan ramuan obat, umpasa (pantun), dan padan (hukum).
“Budaya dan sejarah akan didapatkan sekaligus ketika berkunjung ke Museum Batak & TB Silalahi. Di sini, para pengunjung bisa ditemani oleh seorang guide. Selain memberikan informasi, interaksi tanya jawab juga bisa dilakukan sambil berjalan menikmati koleksi museum,” kata Lokot lagi.
Di Kawasan Danau Toba, wisatawan juga bisa berkunjung ke Gereja HKBP Balige. Bangunan ini adalah gereja tertua di Balige dengan kayu sebagai komposisi materialnya. Bila ingin menikmati wisata belanja tradisional, silahkan datang ke Pasar Balerong Balige.
Jalur wisata lain yang ditawarkan Della Amirra dkk adalah Pantai Pasir putih Lumban Bulbul. Di sini, wisatawan bisa menikmati banana boat dan berkeliling Danau Toba melalui kapal sewa bahkan makan malam ala Jimbaran di Pasir putih.
“Ada banyak destinasi yang dieksplorasi program The Experience ini. Kami yakin, jumlah kunjungan wisatawan akan naik setelah program ini. Sebab, The Experience memberi ruang branding besar pada semua platform media. Informasinya juga lengkap,” tegas Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Area I Wijonarko didampingi Kasubid Bidang Pengembangan Destinasi Area I B Andhy Marpaung.
Menghasilkan banyak informasi terbaik, program The Experience ini pun diacungi jempol oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menurutnya, program The Experience ini memberikan kesegaran karena menyajikan sisi lain dari Danau Toba.
“Ada banyak sisi lain Kawasan Danau Toba yang dieksplorasi program The Experience. Rekomendasi yang diberikan pun terbaik. Experiencenya unik dan berbeda. Selain atraksi, kawasan ini unggul dari sisi aksesibilitas dan amenitas. Danau Toba ini sudah terhubung langsung dengan Malaysia,” tutup Arief Yahya.
(*)