Sukses

Simak, Kemeriahan Puncak Perayaan HUT Korpri ke-47

Ratusan seniman meriahkan puncak HUT Korpri.

Liputan6.com, Jakarta Rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-47 mencapai puncaknya pada Kamis (29/11/2018). Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri acaranya yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat. 

Sekitar 720 seniman dari berbagai daerah tampil dalam event tersebut. Pentas seni dan budaya berlangsung usai upacara bendera. Lagu Rayuan Pulau Kelapa yang dibawakan 3 penyanyi wanita dengan kostum Bali, membuka rangkaian seni dan budaya. Puluhan penari mengiringi lagu ini dengan menampilkan tari Dayak, tari Jaranan, dan kontemporer.

“Temanya ‘Bersatu dalam Perbedaan’, mengambarkan keberaragaman budaya dan seni Indonesia yang multietnis, multi agama, multi daerah dan multi usia. Semua kesenian daerah tersaji bersama iringan orkestra,” ujar Paulus Surya, Show Director dan Conductor Apresiasi Seni Korpri.

Segmen pentas seni semakin meriah berkat permainan 1000 angklung dari anggota Korpri yang membawakan lagu Tanah Airku. Setelah itu, berlanjut dengan nyanyian lagu daerah, seperti Rasa Sayange dan Yamko Rambe Yamko yang dibawakan enam penyanyi.

Tak kalah menarik, ada penampilan 40 penari Papua yang berkolaborasi dengan 160 penari kontemporer dari komunitas INLA Jakarta dan Medan. Selain itu, tarian Kecak dari padepokan Made Bali juga nampak harmonis berpadu dengan tarian Jawa. Lalu, tarian Saman dari Aceh juga menambah manis pentas seni berdurasi 90 menit tersebut.

“Musiknya terdiri dari 70 orang pemain orkestra, berkolaborasi istimewa dengan 50 pemain dari Saung Angklung Udjo Bandung, serta ada Marching Band dari Pondok Pesantren An-Nur Malang,” ucap Paulus.

Pertunjukan semakin berwarna dengan kehadiran rangkaian kostum karnaval dan aneka ornamen flora fauna khas Indonesia.

Di tengah kemeriahan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi tinggi kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) karena telah berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara. Ia juga memuji kinerja ASN yang dapat menjadi pengikat persaudaraan ditengah keberagaman Indonesia.

“Kemajuan Indonesia yang telah kita capai harus dipahami berkat kinerja ASN di semua level pemerintahan dan sektor sentral di setiap lini instansi,” kata Jokowi.

Dirinya juga mengatakan bahwa anggota Korpri harus lebih melek terhadap perkembangan teknologi dan pemanfaatan sosial media. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang saat ini lebih menginginkan kesederhanaan dan kecepatan.

“ASN harus meningkatkan kinerja, akuntabilitas, dan harus open mind. Selain itu, perlu untuk menyederhanakan kinerja, tata kelola, serta memanfaatkan kemajuan teknologi dengan bekerja sama dengan pihak terkait,” ujar Jokowi.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan bahwa peringatan HUT ke-47 Korpri mengambil filosofi bambu yang akarnya menjadi perekat tanah. Ini merupakan simbol untuk memperkokoh dan mempersatukan bangsa. Bambu yang subur di Indonesia dan tumbuh secara berumpun merupakan simbol solidaritas dan kebersamaan.

“Rangkaian kegitan utama HUT Korpri meliputi empat olah dan tujuh ikon, yaitu Olah Rasio, Olah Rasa, Olah Raga, dan Olah Ruh,” ucapnya.

Olah Rasio, lanjut Arief, meliputi talk show, kopi darat (kopdar) keren, dan awarding. Untuk Olah Rasa meliputi expo, bazaar, dan berbagai festival. Sementara itu, di Olah Raga ada Family Fun Bike & Wheel Chair 10K serta Permainan Tradisional Winway. Selanjutnya, Olah Ruh meliputi MTQ, donor darah, dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP).

Usai upacara, dirinya beserta Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara mengunjungi Pasar Rakyat yang terletak di Plaza Timur Senayan, Jakarta Pusat. Pasar Rakyat merupakan tempat penyelenggaraan pameran pelayanan publik dari sejumlah kementerian dan lembaga.

Di Pasar Rakyat ini terdapat berbagai produk layanan untuk masyarakat. Ada layanan kesehatan gratis dari Kementerian Kesehatan, layanan paspor dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), layanan Surat Izin Mengemudi (SIM) dari Polda Metro Jaya, layanan e-KTP dari Kementerian Dalam Negeri, festival produk olahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta pasar digital dari Kementerian Pariwisata.

"Selain layanan masyarakat, Pasar Rakyat ini diisi oleh bazaar kuliner nusantara, panggung hiburan, dan spot foto yang Instagramable," kata Ukus.

Selain itu, juga ada penampilan yang sangat menarik dari apresiasi seni. Apresiasi seni ini menghadirkan angklung yang dimainkan oleh seluruh peserta upacara serta musisi kolaborasi musik tradisional dan modern.

"Pagelaran musik angklung ini juga sebagai bentuk apresiasi kepada ASN dan Hari Angklung," ujar Ukus.

 

 

(*)