Liputan6.com, Jakarta Nuansa Borobodur akan terlihat du Car Free Day Jakarta, Minggu (9/12/2018). Kegiatannya akan berlangsung di Park and Ride Thamrin 10 (sebelah Hotel Sari Pan Pacific), Menteng, Jakarta Pusat, pukul 06.00-11.00 WIB.
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Borobudur, Indah Juanita, mengatakan bahwa akan ada penampilan tarian Jawa untuk menghibur warga Jakarta. Ada Tari Bedhaya Ketawang, Gambyong, Ronggeng, dan Kethek Ogleng.
“Budaya Jawa ini selalu unik dan menarik. Untuk mengobati rasa rindu akan kampung halaman, kami sajikan tarian terbaik dari Jawa. Semua dibawakan sangat klasik dan menarik. Lengkap dengan kostum dan musik tradisionalnya. Jadi, pastikan CFD Jakarta spot liburan terbaik Minggu ini,” ujarnya.
Advertisement
#PesonaBorobudurDiCarFreeDayJakarta akan merilis Tari Bedhaya Ketawang. Bedhaya Ketawang adalah tarian kebesaran yang biasa tampil dalam agenda khusus kenegaraan, di antaranya, penobatan tahta dan Tingalandalem Jumenengan Sunan Surakarta (upacara peringatan kenaikan tahta raja).
Secara etimologi, nama Bedhaya Ketawang diadopsi dari dua kata. Bedhaya berarti penari wanita istana, sedangkan Ketawang mengacu kepada langit. Jadi, Tari Bedhaya Ketawang ini mengacu kepada nilai tinggi, keluhuran, dan kemuliaan. Tarian ini menjadi sakral karena titik sentralnya adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Bedhaya Ketawang dibawakan oleh sembilan penari dengan filosofi berbeda. Komposisi penari terdiri dari Batak sebagai simbol pikiran dan jiwa. Ada juga Endhel Ajeg simbol napsu dan Endhel Weton sebagai gambaran tungkai kanan.
Lalu, ada Apit Ngarep dan Apit Mburi sebagai ciri dari kedua lengan. Untuk tungkai kiri dilambangkan Apit Meneg. Penari lain disebut Gulu dan Dhaha sebagai simbol badan. Adapun penari ke-sembilan disebut Buncit yang jadi konstelasi bintang-bintang.
“Bisa menampilkan Tari Bedhaya Ketawang ini sungguh luar biasa. Sebab, tarian ini tidak sembarangan disajikan. Kami sengaja menampilkan tarian ini untuk memberikan inspirasi. Betapa kaya dan tingginya budaya Indonesia dengan kedalaman maknanya. Semuanya berpesan kebaikan hidup,” ucap Indah.
Selain Bedhaya Ketawang, karakter khas Jawa juga ditampilkan melalui Tari Gambyong. Ini adalah tarian Jawa klasik dengan beragam varian. Dari sekian banyak genre, yang familiar adalah Tari Gambyong Pareanom dan Tari Gambyong Pangkur. Gerakannya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu maju beksan, beksan, dan mundur beksan. Inti gerakan terpusat pada kaki, lengan, tubuh, dan kepala.
Selaras tariannya, pandangan mata penari juga mengikuti gerakan khususnya ujung jari tangan. Dengan karakter khasnya, tarian ini mudah dikenali. Penari Gambyong umumnya mengenakan kostum dengan dominasi warna kuning dan hijau. Warna ini menjadi simbol kemakmuran dan kesuburan.
“Apa yang disampaikan oleh #PesonaBorobudurDiCarFreeDayJakarta sungguh luar biasa. Pesan-pesan yang ingin disampaikan sangat bagus. Berada di #PesonaBorobudurDiCarFreeDayJakarta ini otomatis wawasan pengunjung akan bertambah. Jadi jangan sampai terlambat,” kata Ketua Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenpar, Hiramsyah S Thaib.
Menegaskan nuansa Jawa, #PesonaBorobudurDiCarFreeDayJakarta juga menampilkan Tari Ronggeng dan Tari Ketek Ogleng. Tari Ronggeng ini memungkinkan pasangan saling bertukar bait-bait puitis ketika menari. Secara garis besar, Tari Ronggeng ini dimiliki Jawa dan Sunda.
Khusus Tari Kethek Ogleng, kesenian ini menjadi salah satu kekayaan bumi Wonogiri, Jawa Tengah. Tari ini diadopsi dari cerita kera jelmaan Raden Gunung Sari dalam cerita Panji. Pergi mencari Dewi Sekartaji, Gunung Sari lalu menjelma menjadi kera putih yang lincah dan lucu. Tarian Kethek Ogleng ini dijamin semakin membuat #PesonaBorobudurDiCarFreeDayJakarta fresh.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pun sangat mendukung pelaksanaan CFD Borobudur tersebut.
“Jawa banyak memiliki seni dan budaya. Bisa menyaksikan tarian-tarian ini secara langsung tentu luar biasa. Apalagi, Tari Bedhaya Ketawang ini sangat khusus. #PesonaBorobudurDiCarFreeDayJakarta ini harus jadi prioritas liburan. Sebab, ada banyak kemeriahan yang disajikan di sana,” ujarnya.
(*)