Liputan6.com, Jakarta - Standar kecantikan perempuan dari masa ke sama ternyata berubah, termasuk saat zaman kepemimpinan Ratu Elizabeth I. Dilansir dari Elizabethan Costume, Rabu (5/12/2018), seorang perempuan di masa itu akan cantik jika memiliki mata cerah, kulit putih pucat, rambut indah, juga pipi dan bibir yang merah.
Namun demikian, tulis Bustle, sebenarnya pihak gereja di Eropa melarang perempuan mewarnai bibirnya, kecuali bagi para perempuan penghibur. Bahkan, pihak gereja membuat aturan dan hukuman bagi perempuan penghibur yang tidak memakai pewarna bibir saat keluar ke ruang publik.
Advertisement
Baca Juga
Namun, Livingly menulis, Ratu Elizabeth I tampaknya tidak begitu ambil pusing dengan peraturan tersebut. Baginya, pewarna bibir merah justru memiliki kekuatan magis yang menyembuhkan dan melindunginya dari kematian.
Karena itu, Ratu Elizabeth I mengenakan lipstik merah setiap hari. Bahkan saat sedang sakit, ia bisa mengaplikasikan pewarna bibir tersebut berlapis-lapis untuk mendapatkan warna merah seperi saat sedang sehat.Â
Sayang, lipstik merah yang diagungkan justru jadi salah satu penyebab banyaknya perempuan sakit dan meninggal, tidak terkecuali Ratu Elizabeth I, pada masa itu. Bustle menulis, lipstik pada zaman itu, bahkan sejak masa Mesir Kuno, terbuat dari berbagai zat berbahaya seperti timah putih yang dapat meracuni pengguna lipstik secara perlahan, hingga maut menjemput.Â
Dilansir dari MedicalBag, lipstik merah beracun itu jadi salah satu penyebab kematian Ratu Elizabeth I, selain beragam makeup lain yang juga berbahaya untuk kesehatan seperti pemutih wajah dan leher mengandung timah putih. (Karla Farhana)
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: