Sukses

Pemuda Banten Dapat Penghargaan Khusus dalam Ajang Miss World 2018, Siapakah Dia?

Gelar Miss World 2018 jatuh kepada perwakilan Meksiko, Vanessa Ponce de Leon. Sementara, wakil Indonesia hanya masuk jajaran 30 besar.

Liputan6.com, Jakarta - Ajang Miss World 2018 yang berlangsung di Tiongkok menetapkan wakil Meksiko, Vanessa Ponce de Leon, sebagai Miss World tahun ini. Sementara, wakil Indonesia Alya Nurshabrina hanya berhasil masuk dalam jajaran 30 besar.

Meski begitu, Indonesia tetap mencuri perhatian dalam ajang tersebut. Jahidi, seorang pemuda asal Banten, dianugerahi penghargaan khusus oleh Miss World Organization saat makan malam yang digelar di Visun Royal Yacht Hotel pada Minggu, 9 Desember 2018.

Jahidi menjadi tamu spesial dalam acara yang digelar untuk merayakan kesuksesan para pemenang Miss World 2018. Dalam akun Instagram resmi Miss World, Jahidi disebut sebagai pemuda yang membantu mewujudkan proyek Beauty with a Purpose yang dirancang oleh Miss Indonesia 2014 Maria Rahajeng, empat tahun lalu.

"Since then, The Miss World Organization is still in close contact helping him. Tonight he was awarded for his bravery and for inspiring others with his story. (Sejak itu, Miss World Organization tetap menjaga hubungan baik untuk membantunya. Malam ini, dia mendapat penghargaan atas keberanian dan inspirasinya bagi orang lain melalui kisahnya)," tulis akun Instagram @missworld, kemarin.

Dilansir dari berbagai sumber, Jahidi merupakan korban yang jatuh dari jembatan di Lebak sebelum Miss Indonesia 2014, Maria Rahajeng, membangun Golden Bridge yang layak di sana. Saat kejadian, ia yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP itu baru pulang sekolah.

 

2 dari 2 halaman

Tak Bisa Berjalan Normal

Ia mengaku biasa menyeberangi jembatan tanpa alas untuk pulang pergi ke sekolah. Lelaki yang kini berusia 18 tahun itu mengaku tak punya pilihan lain karena itu satu-satunya jembatan penghubung dua desa di Lebak, Banten.

Sebenarnya, ada jalan lain untuk sampai ke sekolah, tetapi memutar arah. Jarak yang harus ditempuh mencapai 5 kilometer dan membutuhkan waktu sekitar dua jam. Namun karena Jahidi ingin segera sampai ke rumah, ia nekat melintasi jembatan yang kondisinya hanya tinggal kerangka.

Saat melintas, kakinya terpeleset dan dia terjatuh hingga tubuhnya membentur batu kali cukup deras. Tubuh Jahidi didiagnosis patah, khususnya pada bagian pinggang. Akibatnya, ia tak bisa berjalan normal dan terpaksa menunda pendidikannya selama dua tahun.

Kasus jatuhnya Jahidi lalu menjadi ide dasar Miss Indonesia 2014 Maria Asteria Sastrayu Rahajeng mengajukan Beauty with a Purpose untuk merenovasi jembatan. Setelah empat tahun berlalu, kondisi jembatan jauh lebih baik dan dinamai Golden Bridge.

Saksikan video pilihan berikut ini: