Sukses

Dekat dengan Keseharian Anda, 5 Sebab Kulit Rusak Ini Malah Jarang Disadari

Layar ponsel dan deretan sebab kulit rusak yang sangat mungkin luput dari perhatian Anda.

Liputan6.com, Jakarta - Kulit merupakan organ paling dominan di tubuh. Karenanya, kesehatan kulit sudah sepatutnya selalu Anda jaga. Walau sudah merasa sebegitunya menjaga, ternyata ada faktor-faktor tak terduga penyebab kulit rusak.

Faktor-faktor itu merupakan kebiasaan sehari-hari yang dianggap sepele, namun ternyata memberi dampak besar pada kondisi kulit. Dari sekian banyak, berikut beberapa di antaranya seperti dikutip dari berbagai sumber, Kamis, 13 Desember 2018.

Perjalanan setiap hari

Apapun kendaraan yang digunakan, entah itu mobil, motor, sepeda, atau jalan kaki sekalipun, perjalanan yang ditempuh setiap hari memperbesar potensi paparan polusi terhadap kulit, terutama bagi yang hidup di kota besar.

Radiasi sinar UV, asap rokok, dan knalpot menyebabkan kerusakan pada kulit dengan menginduksi stres oksidatif yang berperan besar dalam terjadinya proses penuaan. Selalu gunakan sunscreen, lakukan double cleansing, deep cleansing 2 kali dalam seminggu, rajin menggunakan masker yang menutrisi kulit, serum, dan yang paling dasar, pelembap.

Konsumsi gula harian

Gula memicu proses glikasi dan bisa merusak protein di kulit sehingga membuatnya kehilangan elastisitas dan kilau alami. Meski tidak benar-benar bisa menghilangkan gula dari kehidupan sehari-hari, hindari konsumsinya sebisa mungkin, terutama gula olahan.

Selain itu, efek konsumsi gula harian juga bisa diminimalisir dengan memilih skincare yang mengandung banyak kolagen. Bahan ini akan membentuk jaringan protein di kulit tetap kuat menahan 'serbuan' gula.

Sarung bantal

Malam hari adalah waktunya kulit beregenerasi. Sel-sel kulit mati akan diluruhkan dan sarung bantal adalah pemberhentian terakhirnya. Untuk itu, ganti sarung bantal dan seprai paling lama satu minggu sekali demi meminimalisir tereksposnya kulit Anda dari bakteri.

Keyboard

Sebuah studi baru-baru ini membuktikan kalau keyboard 20 ribu kali lebih kotor dari dudukan toilet. Keyboard jadi tempat berkumpulnya bakteri bernama gram-positive cocci yang merupakan penyebab umum infeksi kulit.

Layar ponsel

Dampak dari blue light ponsel, laptop, maupun televisi pada kulit memang masih diteliti, namun ponsel jelas bisa memperburuk kondisi kulit dengan menyabotase waktu tidur. Kurang tidur artinya kulit kendur. Terlalu banyak menunduk karena menatap layar ponsel juga bisa membuat kulit kehilangan elastisitas, terutama di bagian leher. (Fitri Andiani/Fimela.com)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: