Liputan6.com, Jakarta - Lagu Sayur Kol menjadi viral setelah video anak kecil dan adiknya tersebar di media sosial. Anak kecil ini terlihat percaya diri dengan merekam videonya sendiri.
Dalam media sosial Instagram, terdapat 12 ribu unggahan dengan tagar sayur kol. Jumlah ini ditaksir akan terus bertambah seiring banyaknya reaksi dari warganet."...Makan daging anjing dengan sayur kol..." sepenggal lirik lagu "Sayur Kol" ini sepertinya yang paling diingat.
Lirik ini mengundang perhatian berbagai kalangan baik anak-anak hingga dewasa. Namun, tahukah Anda bila lagu Sayur Kol memiliki dua versi lirik?
Advertisement
Baca Juga
Iwan Raus, seorang alumni Himpunan Mahasiswa Sejarah angkatan 1983 menyatakan lagu itu diajarkan oleh teman sepermainannya yang juga dosen di Unpad. Menurutnya, lagu itu merupakan lagu kesukaannya yang biasa dinyanyikan tanpa alat musik.
"Lagu ini sebagai ungkapan kebahagiaan," jelasnya kepada Liputan6.com, Selasa, 18 Desember 2018.
Meskipun begitu, Iwan mengaku ada perbedaan lirik dari Sayur Kol yang viral dengan lagu semasa ia kuliah. Lirik "...makan daging anjing dengan sayur kol..." itu dengan "...makan gulai anjing dengan sayur kol..."
Berikut lirik lengkapnya:
Waktu aku datang di Siborong-borong
Datang hujan turun dengan lebatnya
Sejak pagi tadi aku belum makan
Tak ada saudara aku di sana
Untung datang gadisnya siborong
Wajahnya kehitam-hitaman
Diajaknya aku datang ke rumahnya
Makan gulai anjing dengan sayur kol
Fungsi Lagu Sayur Kol
Sebelumnya, Hikmat Kurnia, alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) angkatan 1986 menyebut lagu Siborong-borong dikenal sebagai lagu penyemangat Mahasiswa Himpunan Sejarah di kampusnya dahulu.
Ketua Ikatan Alumni Unpad ini mengatakan lagu Sayur Kol pun kerap dinyanyikan di masa orientasi mahasiswa baru, rapat, hingga reuni alumni. Berbeda dengan Iwan, ia menyebut kata 'anjing' dalam lirik lagu yang disampaikan dengan penuh penekanan itu merupakan ungkapan luapan kekesalan.
"Lagu ini sangat berkesan bagi saya," ungkapnya.
Hikmat mengaku bahwa ia diajari oleh Iwan Raus. Mahasiswa asal Medan itu disebut sebagai senior ramah yang bisa menyatukan suhu mahasiswa. Karena diajari Iwan, ia sampai mengira lagu tersebut merupakan lagu ciptaan seniornya. Apalagi, dalam lagu tersebut ada lirik "...Namboru Panjaitan...", salah satu marga suku Batak. (Alfarisi Maulana)
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement