Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengunjungi lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten. Menpar bertemu Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista). Sigapnya kinerja Balawista dalam membantu evakuasi korban dan wisatawa mendapat pujian Menpar, Kamis (27/12).
Menpar Arief Yahya mengunjungi Pandeglang didampingi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizky Ratman, Ketua Tim Tourism Crisis Center Guntur Sakti, Asdep SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Kemenpar Wisnu Bawa Tarunajaya, dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati.
Pada kunjungannya, Menpar bertemu dengan PHRI Provinsi Banten, yang diwakili oleh GM Hotel Marbela dan pengurus PHRI Banten lainya. Dari sini, ia mendapatkan informasi up date mengenai kondisi Pantai Anyer yang tidak terdampak. Begitu juga dengan tingkat okupansi dan penyampaian aspirasi dari pengurus PHRI Provinsi Banten.
Advertisement
Menpar juga bertemu Balawista di Pantai Pasir Putih Carita, Banten. Ketua Umum Balawista Banten Ade Ervin menjelaskan, total terdapat 1.800 pengungsi yang terdampak langsung. Mereka kehilangan harta benda yang berhasil dievakuasi Balawista.
“Pada hari pertama setelah kejadian, Balawista melakukan pencarian dan penyelamatan korban. Di hari ketiga hingga sekarang kami juga melakukan distribusi bantuan ke berbagai titik pengungsian,” ujar Ade Ervin.
Dijelaskannya, personel Balawista yang diterjunkan berjumlah 200 orang. Saat kejadian, mereka langsung sigap melakukan evakuasi di berbagai titik bencana. Terutama di sepanjang Pantai Carita. “Pada malam itu kami melihat air laut pasang. Personel kami berhasil mengevakuasi hampir 1000 wisatawan,” ujarnya.
Balawista yang berinduk di bawah naungan Dinas Pariwisata Banten, berharap mendapat dukungan dari Kemenpar. Khususnya dalam bentuk pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menambah personel Balawista.
“Paling tidak kami membutuhkan 1.200 SDM, Karena personel kami baru 200 orang. Sedangkan destinasi wisata di Pantai Carita ini sangat panjang. Serta kami berharap bisa didirikan beberapa menara pantau. Yang saat ini, kami miliki baru dua menara. Satu berada di Anyer dan Tanjung Lesung,” ucap Ade.
Menpar Arief Yahya yang mendengar kesaksian dari Balawista, langsung memberi apresiasi setinggi-tingginya. Menurutnya, Balawista merupakan bagian dari masyarakat yang terdampak. Namun, mereka tetap berperan aktif melakukan evakuasi kepada wisatawan.
“Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada seluruh Balawista, yang sudah membantu fase recovery pasca bencana. Semoga Allah membalas keikhlasan teman-teman dengan pahala yang terbaik,” ujar Menpar Arief.
Menpar juga mengatakan, strategi pemulihan bencana dilakukan saat fase tanggap darurat selesai, yaitu hingga 4 Januari 2019. Pada fase pemulihan, Kemenpar akan melakukan strategi untuk memulihkan SDM, pemulihan destinasi dan melakukan pemasaran di destinasi yang tak terdampak.
Dalam kunjungan ke posko Balawista tersebut, Menpar memberikan bantuan untuk operasional Balawista berupa life jacket, Handy Talkie, Pakaian dan Dana Infak sumbangan Kementerian Pariwisata.
(*)