Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak suka turun berat badan, apalagi jika angka di timbangan melenceng jauh ke kanan dari angka ideal. Begitu pula yang dirasakan Kemal Mochtar, presenter dan penyiar radio, saat berat badannya turun hingga 55,8 kilogram.
Ia mengawali perjuangan dengan pengalaman buruk yang dialami saat tidur. Saat berat badannya menyentuh 120 kilogram, ia sempat tak bisa bernapas saat tidur. Lehernya terasa tercekik saat berusaha bangun.
Advertisement
Baca Juga
Saat terbangun, ia pun berusaha minum untuk menghilangkan kekagetannya. Namun, air itu dimuntahkan lagi. Kejadian tersebut dialaminya tak hanya sekali, tetapi dua kali yang bahkan lebih parah.
Oleh dokter, ia disarankan untuk menghilangkan lemak-lemak berlebih di badan. Pada November 2017, ia pun mulai berolahraga dengan bersepeda sambil dikombinasikan dengan mengatur pola makan.
"Dokter nyuruh gue olahraga, tapi jangan lari, bahaya buat lutut gue. Gue lalu pilih jalan kaki minimal 30 menit sehari. Kalau berhenti, gue harus ulang dari nol lagi," kata Kemal saat ditemui di sela-sela peluncuran G-Squad, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Olahraga jalan rutin dilakukannya setiap hari. Ia menyediakan waktu maksimal 120 menit untuk itu atau hingga 10 ribu langkah sehari. Hal itu dilakukan untuk mempercepat metabolismenya.
Tetap Makan Enak
Kemal juga mengatakan ia tetap bisa makan enak meski sedang berusaha menurunkan berat badan. Salah satu makanan favoritnya adalah pasta dan nasi Padang. Tentu saja ada syarat khusus yang tak boleh dilanggarnya bila ingin makan enak.
"Saya make sure makanan yang saya makan itu harus enak. Kalau hambar, justru kita kepikiran untuk cheating terus," katanya.
Maka itu, makanan enak yang diinginkannya harus dibuat sendiri tanpa butter dan minyak. Ia pun bisa menikmati gule hingga nasi goreng kambing yang diolah oleh sang istri.
"Kalau pun makan di restoran, gue harus pastikan chef-nya masak sesuai dengan permintaan gue. Porsinya pun gue jaga," kata dia.
Walau terkesan lebih ribet, ia mengaku bahagia atas target yang ditetapkannya sendiri. Ia menyatakan tak ada diet yang akan berhasil tanpa komitmen dan perasaan bahagia.
"Kalau kita jalaninya enggak happy, there's must be something wrong," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement