Sukses

Berburu Secercah Cahaya Surga di Gua Jomblang

Wisata gua Jomblang tergolong ekstrem dan memacu adrenalin. Untuk memulai bertualang di gua ini, pertama-tama Anda harus mencapai dasar gua dengan kedalaman 60 meter.

Liputan6.com, Yogyakarta - Yogyakarta merupakan tujuan wisata dengan beragam destinasi yang menyenangkan. Salah satunya yang menantang adrenalin adalah Gua Jomblang yang terletak di Kecamatan Semanu, dengan jarak sekitar 50 km dari pusat kota Yogyakarta.

Mengapa saya katakan wisata Gua Jomblang tergolong ekstrem dan memacu adrenalin? Untuk memulai bertualang di gua ini, pertama-tama Anda harus mencapai dasar gua dengan kedalaman 60 meter.

Dengan dibantu oleh operator, Liputan6.com turun dengan mekanisme yang cukup sederhana. Tali khusus dikaitkan ke harness menggunakan carabiner baik di bagian dada dan punggung. Setelah semua terpasang dengan baik, sepasang pengunjung akan diturunkan oleh tali sedikit demi sedikit menggunakan tali yang ditahan oleh tenaga orang.

 

Tak sampai semenit, saya sudah berada di dasar Gua Jomblang. Langkah selanjutnya adalah memasuki lorong untuk mencapai spot terbaik untuk menikmati keindahan dari gua ini. Beberapa orang menyebutnya sebagai cahaya surga.

Perjalanan pun dilanjutkan dengan berjalan kaki. Beruntung setiap pengunjung dibekali dengan sepatu bot. Sehingga jalanan gua yang penuh dengan lumpur bisa dilewati.

Jika Anda berminat untuk foto-foto di dalam, disarankan untuk menyiapkan case waterproof untuk smartphone yang dikalungkan. Jalanan yang dilewati sangat licin, dan ada kemungkinan Anda terpeleset. Selain itu, fitur senter pada smartphone Anda akan sangat berguna untuk menerangi perjalanan.

Jarak berjalan kaki hanya sekitar 300 meter. Jika pulang pergi, totalnya 600 meter. Hanya saja, medan yang cukup berat akan membuat perjalanan terasa lama. Jangan lupa untuk membawa air minum sendiri dan jangan membuang sampah sembarangan.

2 dari 2 halaman

Cahaya dari Surga

Sesampainya di dalam gua, Anda akan disuguhi pemandangan yang sangat indah. Cahaya yang menerangi gua terlihat begitu luar biasa. Pepohonan yang berada di daratan memberikan garis-garis tersendiri pada cahaya. Di saat yang bersamaan, suara sungai yang mengalir deras menambah kesan dramatis ini.

Jarak batu berukuran besar di bagian pusat dengan bagian atap gua mencapai 90 meter. Sedangkan jarak batu besar di pusat gua hingga ke sungai mencapai 30 meter. Bagian dalam gua ini memiliki estimasi kedalaman 120 meter. 

Setelah puas menikmati dan mengambil foto-foto. Liputan6.com pun kembali ke lokasi awal untuk kembali naik. Perjalanan naik ini cukup menegangkan, karena tali ditarik oleh kekuatan penduduk setempat.

Awalnya, Liputan6.com mengira perjalanan naik akan memakan waktu. Namun tali yang ditarik oleh 25 penduduk setempat membuat perjalanan naik terasa cepat.

Yang perlu diingat, cahaya terbaik di dalam gua muncul dari pukul 12.00 hingga 13.00 WIB sehingga Anda perlu merencanakan perjalanan Anda sebaik mungkin.  Pihak pengelola menyarankan agar pengunjung sudah standby di lokasi dari pukul 09.00 WIB dan batas waktu untuk turun ke gua adalah pukul 11.00 WIB. 

Mengenai biayanya, tiap pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp 500.000, sudah termasuk penyewaan harness, helm, sepatu bot, dan tentu tenaga manusia yang mengantarkan Anda ke dasar gua.