Liputan6.com, Jakarta - Salah satu restoran cepat saji di Indonesia, KFC baru saja menyuarakan kampanye 'Budaya Beberes'. Aksi ini untuk mengajak pengunjung restoran membereskan sendiri makanan setelah menyantapnya di tempat. Kampanye itu disebarluarkan di media sosial lewat tagar budayabeberes.
Melansir expats.hk, Kamis (17/1/2019), ada beberapa alasan terkait melancarkan budaya untuk membersihkan makanan sendiri setelah makan di restoran cepat saji. Apa saja? Simak rangkuman selengkapnya berikut.
Advertisement
Baca Juga
1. Membantu Staf Restoran
Restoran cepat saji biasanya mempekerjakan lebih sedikit karyawan yang berarti rasio antara meja dan staf tinggi. Staf memberikan makanan yang tidak segera tersedia usai pembayaran.
Mereka juga melakukan beragam tugas, seperti memastikan ketersediaan piring dan meja, membersihkan tempat sampah, dan lainnya. Jika pelanggan hanya membersihkan meja mereka dan mengembalikan nampan, satu tugas mereka telah berkurang.
2. Promosi Soal Tenggang Rasa
Di Hong Kong, kesopanan terkadang tidak begitu jelas seperti banyak orang menutup lift sebelum orang lain masuk atau tidak membuka pintu. Kegagalan untuk membersihkan nampan di restoran adalah tanda lain dari masyarakat lebih mementingkan diri sendiri dan tak memperhatikan orang lain.
Membersihkan nampan makanan dan mengembalikan ke rak mungkin hanya isyarat kecil dari niat baik, tetapi juga membuat diri merasa baik tentang diri sendiri, membantu staf restoran dan sesama pelanggan.
3. Promosi Kebersihan
Staf restoran cepat saji memiliki beberapa deskripsi pekerjaan dan tergantung pada kecepatan aktivitas selama jam sibuk. Mereka juga mungkin melakukan tugas-tugas lainnya.
Jika para staf hanya dapat fokus pada tugas-tugas tertentu yaitu menyajikan makanan, ada risiko lebih sedikit kontaminasi yang berasal dari banyak hal. Sedangkan gaya hidup dapat diubah. Memperkenalkan budaya beberes menumbuhkan masyarakat yang sehat dan penuh kasih.
Saksikan video pilihan di bawah ini: